Sumber:
http://www.metrotvnews.com/mobile-si...bahasa-Inggris
Metrotvnews.com, Jakarta: Selain performa di lapangan, penguasaan bahasa asing para pebulu tangkis Indonesia juga disoroti Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Gita Wiryawan.
Dalam acara pertemuan antara PBSI dengan Menpora, Selasa (22/1), Gita mengimbau atlet bulu tangkis nasional sebaiknya bisa berbicara bahasa Inggris, terutama di forum internasional.
"Saya sarankan belajar Bahasa Inggris. Jangan ketika menang atau jadi juara di Olimpiade, saat diwawancara CNN cuma diam saja ga berani ngomong. Ya kalo standar di kementerian saya (Kementerian Perdagangan) tinggi, mungkin ga perlu setinggi itu," ujar Gita dalam acara yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.
Hal senada diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo.
"Saya berpikir untuk menyinergikan pihak Diknas dengan olahraga. Pendidikan akan ada, sistemnya semester mengikuti jadwal latihan. Dosen dan guru ada di sana. Konsepnya seperti mobil pintar khusus dunia atlet dan kepemudaan. Insyaallah sinergi yang ada kita bisa gunakan bersama," tukas pengganti Andi Mallarangeng itu.
Para atlet menyambut beragam rencana itu. Pemain ganda putri Greysia Polii menegaskan pentingnya olah otak di samping olah otot.
"Pendidikan penting untuk diajarkan karena otak kita ada dua, nggak cuma kiri, ada kanan juga. Otak kita harus balance supaya nggak hanya berpikir satu arah, tapi beberapa arah," ujar atlet kelahiran Jakarta itu.
Namun pemain senior Sonny Dwi Kuncoro merasa keberatan, dengan pertimbangan fisik.
"Pasti penting, apalagi untuk diwawancarai harus memakai bahasa yang detail kan. Cuma bukan kita nggak mau. Bukan juga disepelekan, tapi kita udah capek latihan. Jadi untuk di kelas, duduk, itu nggak konsen. Saya dulu pernah belajar, tapi lama-lama ga bisa-bisa. Bisa sih sedikit-sedikit, akhirnya mikir nggak usah deh yang penting juara," tukas peraih runner up Turnamen Malaysia Open Superseries 2013 itu.
Atas keberatan itu, pebulutangkis senior Susi Susanti mengimbau atlet bisa mengelola waktu dengan baik.
"Di sisa waktu latihan, daripada melakukan yang nggak-nggak, lebih baik belajar bahasa Inggris. Paling tidak satu jam. Memang capek, malesnya yang lebih banyak. Tapi itu penting, jadi pada saat tampil di depan publik betul-betul lebih profesional," ungkapnya. (*/OL-11)