Results 1 to 17 of 17

Thread: Taufik Hidayat & Olimpiade 2012

Hybrid View

Previous Post Previous Post   Next Post Next Post
  1. #1
    Join Date
    Nov 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    3,193

    Default

    Quote Originally Posted by feri_307 View Post
    sepertiny target TH sblm pensiun tahun ini ada 2 : menjuarai all england plus medali emas olimpiade. mdh2an 2-2ny bisa tercapai
    Amin!

    BTW, thanks buat bro jualkaos for sharing the interview ama Kang Topik
    Salam tepok bulu!

    Peraturan Umum FTB dan Netiket FTB - mari turut serta menjaga agar FTB menjadi tempat diskusi yang nyaman.
    Thread kritik & saran khusus untuk mod/admin - postingan diluar thread ini akan dihapus.
    Thread laporan post bermasalah
    - jangan terpancing emosi, biarkan mod & admin yang menyelesaikan.

  2. #2
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Thumbs up MILO School Competition 2012 Piala Taufik Hidayat Diperebutkan di Empat Kota

    Sama sama Mod, kalau gitu ane tambahin lagi deh biar kita makin mengenal kang Opik

    Sumber

    MILO School Competition (MSC) yang merupakan satu-satunya kompetisi bulutangkis berskala nasional di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kembali akan digelar tahun ini di empat kota.

    Empat kota yang menjadi ajang penyelenggaraan kali ini adalah Malang (29 Februari – 4 Maret), Bandung (26 Maret-31 Maret), Jambi (9 April- 14 April), dan Manado (7 Mei-12 Mei) dengan target peserta lebih dari 2.800 murid SD dan SMP. Para pemenang di setiap kota berhak melaju ke Grand Final MSC 2012 di Jakarta pada bulan Juni.

    MSC sebagai ajang pencarian bibit-bibit bulutangkis melalui jalur sekolah akan mempertandingkan nomor perorangan dan nomor beregu. Pada nomor beregu, Taufik Hidayat peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 yang merupakan Duta MILO School Competition menyumbangkan piala atas nama dirinya untuk diperebutkan. Perebutan Piala Taufik Hidayat ini telah berlangsung sejak tahun 2005 saat pertama kali Taufik menjadi Duta MILO School Competition.

    Sejak tahun 2002 turnamen bulutangkis yang bertujuan sebagai wadah pemasalan bulutangkis di tingkat SD dan SMP ini didukung MILO salah satu produk minuman berenergi dari Nestle. Dan selama sepuluh tahun pula sebanyak 24 kota di seluruh Indonesia telah kebagian menyelenggarakan turnamen yang mencatat jumlah peserta sebanyak 25.600 siswa pada tingkat SD dan SMP. Sejumlah nama pebulutangkis Indonesia lahir dari ajang MSC diantaranya Tommy Sugiarto (juara tahun 2003) dan Febby Angguni (juara tahun 2007).

    Tommy Sugiarto, salah satu tim Thomas Cup Indonesia di putaran final mendatang mengungkapkan, kompetisi ini sangat berguna bagi para pemain belia untuk unjuk kebolehan. Menurutnya, turnamen ini sebagai salah satu wahana untuk pembinaan dan pembibitan pemain.

    ‘’Saya senang pada saat bisa menjadi pahlawan untuk sekolah saya (SMP 176 Jakarta),’’ ungkap Tommy, putra Icuk Sugiarto yang merupakan juara dunia 1983.

    Semetara Febby Angguni, yang kini menjadi andalan tunggal putri PB Djarum mengungkapkan kebanggaanya menjadi juara MILO School Competition 2004 yang pada saat itu masih bersekolah di SD Ujung Berung begitu antusias saat mendengar turnamen akan digelar di Bandung.

    ‘’Saya sangat senang karena waktu itu Bandung menjadi tuan rumah dan akhirnya saya menjadi juara, karena keberhasilan tersebut saya disambut teman-teman dan guru-guru. Bahkan, ada upacara khusus waktu itu,’’ ujar pemain asal Bandung.

    ‘’Setelah mengikuti MILO School Competition saya lebih percaya diri, saya bisa belajar sportifitas, pantang menyerah menghadapi siapa pun,’’ kata Febby yang juga menjuarai MILO Junior Indonesia Open 2007.

    Para juara di masing-masing kota tidak hanya mengikuti turnamen grand final, namun mendapat kesempatan mengikuti pelatihan bulutangkis dan pengembangan mental juara oleh Taufik Hidayat di Taufik Hidayat Arena yang berada di Jakarta selama dua minggu.

    Tahun lalu para juara mendapat kesempatan emas pelatihan phisik dari legenda bulutangkis nasional Christian Hadinata, mantan pebulutangkis nasional yang kini menjadi kepala pelatih ganda di Pelatnas Cipayung. Selain itu para juara juga mendapat kesempatan emas lainnya dengan berlatih tanding dengan para legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti, Sarwendah, Alan Budi Kusuma, Candra Wijaya dan Icuk Sugiarto.

    Melalui kompetisi olahraga anak-anak dapat belajar banyak tentang nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, percaya diri, kerjasama dan sportivitas. (fk)

  3. #3
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default Taufik Hanya Ingin Membalas Kebaikan

    Sumber

    Tunggal putera veteran Indonesia, Taufik Hidayat mengaku tetap berhasrat ikut Olimpiade London Juli mendatang, meski tidak terlalu berharap menjadi juara.

    Taufik Hidayat pernah menjadi juara dan meraih medali emas Olimpipade saat berlangsung di Athena 2004 lalu. Saat itu, Taufik baru berusia 23 tahun dan sedang dalam kondisi puncaknya sebagai pemain. Setahun kemduian, ia bahkan menjadi juara dunia tunggal putera, gelar yang hanya sekali diraihnya.

    Namun delapan tahun setelah Athena, Taufik mengatakan hasrat mengikuti Olimpiade ini masih ada pada dirinya. "Saya masih ingin dan InsyaAllah akan tampil. Tetapi kalau ingin menjadi juara, saya justru berharap pemain Indonesia lainnya yang akan melakukan hal itu," kata Taufik di Jakarta, Senin (27/2).

    Ucapan Taufik ini memang seperti credo yang selalu diulangnya setiapkali ia mendapat pertanyaan kapan akan pensiun sebagai pemain. "Saya selalu katakan saya ingin pemain Indonesia lainnya juara bukan karena saya mundur tetapi setelah ia mengalahkan saya," kata Taufik yang telah berusia 31 tahun ini.

    Saat ini Taufik yang menempati peringkat 12 dunia versi BWF mengatakan akan berusaha untuk lolos ke London. "Saya akan ikut beberapa turnamen yang terpilih sebelum akhir masa seleksi paad akhir April mendatang," kata Taufik. Dalam peringkat BWF hanya taufik dan Simon Santoso (peringkat 11) yang berada di zona aman.

    Bagi Taufik, ia berprinsip jangan sampai terlempar dari posisi 16 besar. "Saya ikut All England, Swiss Terbuka, setelah itu turnamen di Australia. Tidak penting sampai babak berapa saya mampu bertahan, yang penting jangan sampai poin saya tergerus," ungkap Taufik yang juga menjadi Duta MILO School Competition ini.

    Setelah Olimpiade, Taufik mengatakan tetap akan mencurahkan perhatiannya buat bulu tangkis meski tdiak berniat untuk membuka klub bulu tangkis. Ia justru berharap lebih banyak lagi turnamen kompetitif seperti MILO School Competition atau pun Sirnas dijalankan. "Para pemain seharusnya memanfaatkan event seperti itu. termasuk mereka yang sudah di pelatnas," katanya lagi.

    "Saat ini saya sedang tahap membuat lapangan dan pusat bulu tangkis. Prinsip saya, saya ini lahir dan dibesarkan oleh bulu tangkis. Kini saatnya saya membalas 'kebaikan' bulu tangkis itu," kata Taufik.
    The message you have entered is too short. Please lengthen your message to at least 10 characters.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •