Ek = 1/2*M*V*V
Sedikit tambahan (menurut saya ya, yang cuma suka fisika teori / sains hehehe
).
Dalam hal ini mungkin cocok kalau pemain berupa mesin. Sayangnya pemain merupakan manusia, jadi ada banyak sekali faktor yang lain.
Secara rumus di atas, memang massa lebih sedikit mempengaruhi kecepatan untuk mendapatkan energi kinetik, itu kalau tujuan akhir kita adalah
energi kinetik.
1. Kasus pertama:
Massa sama, raket head-heavy, artinya distribusi massa katakanlah lebih besar pada ujung putaran. Untuk menghasilkan energi kinetik yang sama, saya cukup mengurangi kecepatan sedemikian rupa.
Efek pada manusia, saya sedikit lebih rileks untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan jarak shuttle-cock tapi tidak dengan kecepatan. Mengapa? Karena untuk menggerakkan massa yang lebih besar diperlukan energi yang lebih besar pula, dalam hal ini energi pada
otot, yang ujung-ujungnya ke masalah
stamina.
2. Kasus kedua:
Massa sama, raket head-light, artinya distribusi massa katakanlah lebih kecil karena berada tidak di ujung putaran. Untuk menghasilkan energi kinetik yang sama, saya harus menambah kecepatan sedemikian rupa. Namun, apakah kecepatan gampang dihasilkan? Atau dengan kata lain, lebih mudah mana, menambah sedikit massa, atau menambah sedikit kecepatan?
Efek pada manusia, saya sedikit lebih rileks untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan permainan yang membutuhkan kecepatan tapi tidak dengan jarak. Mengapa? Karena
otot kita tidak dengan mudah dapat menambah banyak kecepatan seperti halnya pada
mesin, kecuali melalui latihan, dan itu pun ada batasnya. Menggerakkan raket dengan massa lebih ringan tentu saja menggunakan lebih sedikit usaha, yang dalam hal ini: energi pada
otot.
Sebenarnya perhitungan massa juga sangat sulit, karena tidak hanya menyangkut massa raket saja, tetapi massa lengan atau massa bagian tubuh yang menggerakan raket yang bersangkutan pada suatu saat tertentu, dan juga posisi tubuh yang juga sangat dipengaruhi dari aksi sebelumnya.
Jadi sebenarnya yang dicari adalah tujuan akhir dari permainan kita, atau dalam bahasa sehari-hari, style permainan kita seperti apa, raketnya seperti apa :)
Sedikit hal lain:
Sistem pada badminton sebenarnya sangat rumit jika diperhatikan sampai sedetil-detilnya. Contoh di atas utamanya berbicara masalah BP. Faktor lain yang berpengaruh (yang saya bisa ingat ya hehehe):
-
Hukum inersia (kelembaman) - simpelnya aerodinamis atau faktor pergesekan dengan udara. Untuk raket, bandingkan antara NS9900 dengan Armortec. Hal ini juga berlaku pada shuttle-cock yang digunakan karena energi kinetik kan ditransfer ke sana
.
-
Flex raket - flex dapat mempengaruhi percepatan, yang pada akhirnya mempengaruhi pada kecepatan.
-
Transfer energi - jadi kalau katakan mau mentransfer energi yang maksimum, koordinasi badan sangat diperlukan, dari tangan, badan, bahu, lengan, lengan bawah, pergelangan, dan kalau bisa dan mampu yang terakhir..
jari :) Tentunya timingnya harus pas semua ya hehehehe
Jadi tidak murni hanya 1 atau 2 lingkaran saja.
-
Pegangan di raket, depan, tengah atau belakang raket.
-
Martabak.. berpengaruh pada energi yang dihasilkan ke otot.. upppsss...
-
Senar, dalam hal ini pantulan pada senar sebagai titik terakhir berpindahnya energi kinetik dari raket ke shuttle-cock, yang pengaruhnya ada dengan mempertimbangkan tegangan dan regangan serta elastisitas senar yang dipakai.
Btw, saya bukan jurusan Fisika ya hahahahaha, hanya suka sains saja
, rumus2nya tanya bro Mosky tuh.. bisa dijadikan bahan skripsi nih bagi yang masih kuliah jurusan Fisika hehehehehe
Tapi kesukaan dan apa yang saya tahu dalam sains saya terapkan pada permainan untuk menutupi kondisi tubuh tidak terlalu kuat untuk olahraga