ini tape handal banget, dari yg muda, tua sampe nenek2, suka semua, terutama nenek ane, kaki nya sering kesemutan, di tempelin tape ini ga lama enakan , babe gue sering pegel pundak nya, hilang pake tape ini hehe..jadi kecanduan bro...kalo ane, di pake di telapak kaki pas badminton, krn kaki saya flat foot jadi sering panas dan pegal, semenjak pake tape ini terbantu banget hehe
Pesen 1 bos BG...
Ane dagh make kinesio berbagai merk......kinesio gold, KTtape dan Mueeller
Kinesio Gold bahannya paling halus dan gak bikin gatal...sayang cepet lepas dan agak kurang supportnya
KTtape...batch awal bagus....sayang yg ane beli dari singapore gak konsisten, dan gampang ngelupas walopun blom ada 1 set di pake...overall kttape yang secara packing paling asoy....harga juga paling mahal....dokumentasi di web paling bagus....video cara taping juga profesional bgt
Mueller...harga paling murah, bahan agak kaku....packing miskin....tp ternyata mueller yang paling tahan lama di pakenya...lem nya kayaknya paling cocok utk kondisi lembab di indonesia...trus supportnya paling enak buat gw.....
menurut gw mending bro dan bri semua cobain dulu semua merk baru tentuin pilihan yang paling cocok buat kulit ente...karena bberapa mengeluhkan gatal....kl ane sih dah cocok pake mueller walopun masih penasaran sama roctape yang model dalmation heheheh
Cuma pernah pake mueller pas dulu cidera, seperti om siss bilang, emang daya rekatnya bagus, cuma ane termasuk yang merasakan gatal
video
http://muellersportsmed.com/taping/taping.html
Bebas Cedera Saat Olah Raga Dengan Taping
Sampai saat ini, perhatian masyarakat Indonesia dalam meningkatkan prestasi olah raga dan fungsi olah raga lainnya belum tampak. Salah satu bentuk peningkatan tersebut seyogyanya melalui pencegahan terjadinya cedera pada olah ragawan dan menangani cedera tersebut. Hal ini harus disadari karena cedera olah raga memiliki probabilitas tinggi untuk terjadi pada hampir seluruh jenis olah raga. Olah raga yang dimaksud dapat berupa olah raga permainan, prestasi, rekreasi, dan edukasi.
Minimnya perhatian dan pendidikan profesional olah raga dalam cedera olah raga, menarik PT BSN Medical Indonesia untuk turut berpartisipasi mengatasinya. Perusahaan ini mengundang pakar dan praktisi olah raga di Jakarta dan Surabaya, seperti guru olah raga, pelatih olah raga, serta olah ragawan profesional maupun amatir ke seminar dan pelatihan bertajuk “Sport Injuries Class: Taping- Strapping Concept”.
Menurut Dr. Ermita Ilyas, MS, AIFO, dokter ahli fisiologi olah raga, olah ragawan, terutama atletik, futsal, dan anggar, rentan mengalami cedera. Untuk itu, perlu dilakukan pencegahan dan perawatan serius terhadap cedera olah raga ini. Demikian ujar dosen Ilmu Faal di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. Adapun menurut Ermita, cedera yang terjadi dapat berupa cedera primer, baru pertama terjadi; dan cedera sekunder atau cedera berulang. Struktur tubuh yang cedera dapat berupa jaringan lunak, kulit, dan tulang. Menurut dokter pemusatan pelatihan nasional (Pelatnas) ini, cedera pada tulang merupakan cedera yang membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama dibanding cedera lainnya.
Acara yang dikemas di waktu dan tempat yang berbeda untuk ahli ortopedi ini juga menghadirkan DR. Dr. Andri Lubis, SpOT, di Jakarta; dan Dr. Nario Gunawan, SpOT, di Surabaya. Menurut Andri, kasus ortopedi salah satunya terjadi karena cedera olah raga. Namun, perhatian praktisi ortopedi Indonesia masih kurang. Ahli ortopedi yang mempelajari ortopedi kedokteran olah raga di Jepang ini, menyatakan bahwa masalah ortopedi pada kedokteran olah raga paling sering terjadi pada lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, pinggul, dan pergelangan kaki.
Lebih lanjut, Andri menjelaskan bahwa cedera pada lutut yang terjadi dapat berupa sobekan pada meniskus sendi, cedera pada ligamen terutama ligamen krusiata anterior maupun posterior, dan cedera pada ligamen kolateral medial. Sementara itu, pada bahu dapat terjadi dislokasi, sobekan pada rotator cuff, dan separasi akromioklavikular. Untuk menangani kasus pada sendi, baik diagnosis maupun terapi, Andri menyarankan untuk melakukan artroskopi.
Acara yang diadakan pada 18-21 Juni 2009 di Surabaya dan 23 Juni 2009 di Jakarta ini juga mengundang fisioterapis olah raga dari Australia, Andrew Hughes, untuk berbagi pengalaman mengenai pencegahan dan penanganan cedera olah raga di Negara Kanguru. Menurut Andrew, pencegahan cedera pada atlet memberi keuntungan yang lebih banyak. Cara pencegahan cedera tersebut, menurut Andrew, adalah taping. Taping atau balutan merupakan produk atau modalitas yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati cedera olah raga. “Taping yang baik adalah walaupun terdapat limitasi gerakan akibat pemakaiannya, tidak akan mengganggu performa dan teknik melakukan olah raga tersebut,” demikian ujar Andre yang sudah berkecimpung di dunia olah raga selama + 10 tahun.
Pria yang pernah menjadi fisioterapis tim Olimpiade Australia ini juga menyatakan bahwa taping dapat digunakan sebagai terapi. Tujuannya untuk melimitasi rotasi sendi saat luka. Akhirnya, taping dapat mengurangi rasa sakit, menopang sendi, memosisikan tubuh dengan baik, dan membantu tubuh berpostur dengan benar.
Segala jenis cedera olah raga maupun bukan olah raga, menurut bapak tiga anak ini, dapat diatasi dengan taping, terutama cedera yang melibatkan jaringan lunak seperti tendon, otot, fasia, dan ligamen. Selain itu, cedera seperti sobekan atau tarikan jaringan lunak dan keadaan inflamasi yang melibatkannya seperti tendonitis, fasiatis, dan bursitis juga dapat diselesaikan dengan taping.
Taping terdiri dari dua jenis, yaitu taping rigid dan elastis. Jenis rigid digunakan sebagai pencegahan cedera melalui limitasi pada sendi yang bergerak dan perlindungan pada struktur lembab. Sedangkan taping elastis digunakan dengan indikasi mengkompresi dan mendukung jaringan lunak seperti otot. Jenis elastis ini dapat memberikan percepatan pergerakan otot karena menempel di kulit tanpa tekanan.
Dalam kesempatan ini, Andrew memeragakan berbagai teknik taping yang sering dilakukan pada pergelangan kaki, lutut, siku, dan bahu. Setiap peserta, baik dalam sesi profesional olah raga maupun dokter, dapat pula meminta Andre memeragakan bagaimana aplikasi taping pada cedera lain yang pernah atau mungkin ditemui di lapangan.
SUMBER
Tapping
Beberapa tahun terakhir kita seringkali melihat atlet nasional maupun internasional diberbagai pertandingan olahraga kerapkali memperlihatkan kulit mereka yang ditempeli berwarna warni plester, ada yang berwarna beige, merah, biru maupun hitam. Plester bukan sembarang plester melainkan plester khusus yang biasa disebut tape. Aplikasi tape tidak hanya untuk atletik saja, bahkan ternyata 85% digunakan oleh non atletik.
Taping adalah istilah dalam bahasa inggris yang merujuk pada menggunakan tape (plester). Taping adalah bentuk dari straping. Taping merupakan prosedur terapeutik menggunakan tape khusus direkatkan pada kulit untuk memfasilitasi proses penyembuhan alami tubuh dengan menyangga dan stabilisasi pada otot dan sendi.
Tape khusus yang memiliki lebar 2 inchi ini bersifat elastis sehingga tidak menghambat gerakan diseputar sendi. Mengandung bahan dan perekat yang bersifat bebas iritasi, tidak mengandung ramuan/obat khusus didalamnya, bebas lateks. Dapat menempel 3-5 hari lamanya, tahan air (water resistant), berpori, dan mudah aplikasinya.
Taping dapat diberikan mulai dari fase preventif, cedera akut, sub akut, kronis dan rehabilitatif. Memiliki efek fisiologis pada kulit, fascia, otot, sirkulasi/limfatik dan sendi. Namun tidak dapat diberikan diatas luka terbuka, infeksi kulit, selulitis aktif, deep vein thrombosis, diatas area yang terdapat keganasan. Dan perhatian khusus pada penderita diabetes, penyakit ginjal, gagal jantung kongestif, CAD atau bruit pada arteri karotis, serta pada ibu hamil.
Tehnik taping bermacam-macam, namun ada tiga tehnik yang umum digunakan yaitu tehnik taping atletik (prophylactic athletic taping), tehnik taping Mc.Connell dan tehnik taping kinesio. Tehnik taping yang akan disajikan kali ini adalah tehnik taping kinesio.
Adalah Dr. Kenzo Kase, seorang chiropractor dan akupuntur yang mendesain dan mengembangkan metode kinesio taping yang telah berkembang sejak 1973 di Jepang dan masih terus melakukan riset untuk penggunaan tape pada kondisi klinis yang beragam. Bahkan beliau telah membentuk The Kinesio Taping Association (Asosiasi Kinesio Taping) sejak 1984 di Tokyo, Jepang. Dan kini sudah ada 30 negara yang ada didalamnya. Apakah Indonesia telah menjadi salah satunya????
SUMBER
ada yang tau ga jual di mana di daerah jakarta....yang jualan online sih bayak tapi takut di makan
ada yang pernah beli di share dong
ZZZZzzzzzZZZZ
Terimakasih bro Av Han zA kU untuk sharing tentang Taping. Saya kebetulan hadir di seminar tersebut dan kenal dengan beberapa narasumber yang disebutkan di atas.
Inti artikel di atas adalah, untuk menerangkan bahwa taping memiliki fungsi
1. Pencegahan cidera
2. Terapi cidera.
Selain taping ada banyak faktor cidera lainnya yang harus diperhatikan, seperti:
Faktor Intrinsik (diri sendiri):
1. Intensitas dan frekuensi latihan yang kurang tepat.
2. Tidak melakukan pemanasan dan peregangan.
3. Kebugaran fisik yang kurang.
4. Tehnik yang salah.
Faktor Ekstrinsik (faktor external manusia):
1. Kondisi lapangan yang kurang baik
2. Peralatan olahraga yang kurang baik
3. Lawan atau teman bermain. (kesabet raket teman, kena kok smash lawan)
4. Suhu lapangan, pencahayaan (indoor), cuaca, cahaya (outdoor).
Cidera muskuloskleletal, terutama tendon, otot, dan ligamen, bisa dicegah atau diterapi dengan taping. Tetapi bukan berarti setiap kali mau main tepok bulu kita pake taping untuk pencegahan, harus ada indikasinya. Perlu diingat juga harga taping cukup mahal, dan ketersediaannya terbatas (hanya di apotik atau RS tertentu yang menjual).
Sampai sekarang untuk saya sendiri, dengan melakukan latihan dengan baik saya tidak membutuhkan taping untuk pencegahan cidera. Jadi jangan khawatir kalo tidak menggunakan taping, masih bisa bebas cidera.
sama2 suhu erique
alasan saya mencari taping bukan buat pencegahan....tapi mau coba semacam terapi untuk bahu eke yang sdh karatan
apa ada efeknya ya.....cari di apotik sdh pernah tanya2 susah dapatnya.....yang masih agak membingungkan ada yang murah kisran 50 rb per roll ama 150 ribuan...bedanya di mana ya....ada busa dan tidak ada busa...lalu buatan atau merk apa yang bagus kira2
ZZZZzzzzzZZZZ
wah... info menarik nih... membuat otot kita jadi semacam fibre yang kuat shg terhindar dari cidera krn kemampuan atau kelelahan otot...
bisa baca2 dulu disini bro http://www.tepokbulu.com/forum/showthread.php?t=876
interesting...ada teman yang pakai juga ini tape dan sepertinya memang works...
mastah2...nubie mo nanya nie soal tape ini...beli nya dimana yah?? klo bole tau harganya berapaan ??
thanks alot..
Bro Dwiser
pm dong beli di mana, ada warna apa saja, dan harganya berapa
thanks yaaa
Di FJB ada yg jual kok