SPESIFIKASI & TAMPILAN FISIK
Spesifikasi lengkapnya rekan – rekan dapat melihatnya di website Yonex.
Raket yang saya coba adalah dengan kondisi sebagai berikut :
- 4U (berat raket) G5 (ukuran grip) SP
- Senar BG66, dipasang dengan tarikan 28 lbs menggunakan mesin senar Yonex ES Protech 5 metode 4 simpul.
- BP kosongan : 300 mm, terpasang senar : 318 mm (grip asli masih terpasang)
- BP dengan grip asli ditambah grip Yonex AC102 menjadi : 303 mm
- BP dengan grip asli dilepas lalu menggunakan grip handuk KWISTA menjadi : 290 mm
Hal yang menarik dari raket ini secara fisik tampak adalah :
-
Frame, bentuk framenya cukup lebar sehingga dapat memperbesar area SWEETSPOT guna memudahkan pemakaian sehingga meminimalkan kesalahan saat memukul shuttlecock.
-
Grommet, hampir seluruh grommet terletak pada cekungan frame kecuali pada 4 lubang di sisi kanan dan kiri T-joint. Factor aerodinamika tampakmya menjadi salah satu pertimbangan desain ini. Jadi walau terkesan frame besar tetapi masih bisa mendapatkan kecepatan yang memadai karena aerodinamika yang bagus.
-
Kosmetik, sebagaimana tren raket jaman sekarang, raket ini di finishing dengan cat dof dengan kombinasi hitam orange.
PERFORMANCE
Secara teori Yonex dengan tambahan “GLANZ” dibelakangnya didesain sebenarnya bukan untuk kalangan professional atlet. Oleh sebab itu jarang kita temukan atlet professional yang menggunakan type GLANZ. Seperti yang pernah saya coba dengan NR Glanz, begitu pula dengan VT Glanz, didesain sebenarnya untuk pemain non PRO atau intermediate player atau amatiran.
Raket ini dibuat supaya mudah ditaklukkan/mudah digunakan oleh pemain dengan skill yang tidak sehebat pemain PRO/atlet.
Jika kita membaca preview nya, VT Glanz diperuntukkan bagi pemain senior ( mungkin bahasa halus untuk yang sudah tua ya.. hehehhee ) yang mungkin tenaga dan skill nya sudah berkurang tapi masih ingin bisa menghasilkan pukulan yang bertenaga. Jadi dengan modal cekak tapi bisa dapat hasil maksimal. Bahasa gaul nya tua tua keladi… sudah tahu tua tp masih smash menjadi jadi...hehehehe...
Atau diperuntukkan bagi mereka yang amatir tapi pengin bisa punya power “seperti” atlet – atlet tepok bulu. Nah VT Glanz adalah jawaban yang tepat untuk itu.
Awalnya saya agak ragu apakah raket ini akan cocok dan nyetel dengan gaya permainan saya yang cenderung offensive dan banyak smash serta terbiasa menggunakan jenis jenis raket yang head heavy dan extra stiff. Tetapi yang terjadi adalah….. saya jatuh cinta pada pemakaian pertama. Raket ini mudah sekali digunakan disemua area. Saya tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan raket ini. Saya masih mendapatkan sensasi menggunakan raket Yonex Voltric tetapi dengan upaya (effort) yang lebih sedikit. Hemat energy hemat tenaga. Efek lecutan nya terasa tapi tidak terlalu banyak sebagaimana NR Glanz. Sehingga kesan kaku masih ada bisa dirasakan tetapi tidak terlalu menyiksa tangan (lebih tepatnya : elbow). Dugaan saya shaft nya dikisaran medium stiff.
Pada NR Glanz shaft terasa banget flex, sehingga untuk saya yang suka dan terbiasa dengan raket stiff merasakan tidak cocok. Tetapi pada kasus VT Glanz saya merasa pas dan nyaman.
Power, Ketika melakukan smash, masih bisa dapet powernya dan jelas ini adalah ciri dari seri Voltric. Drive – drive serang juga bisa dilakukan dengan mudah, pukulan lob juga enak dilakukan apalagi kalau kita menggunakan teknik pergelangan yang seperti “mencambuk” maka hasilnya kencang banget. Raket seperti membantu memperkuat efeknya dengan kelenturannya.
Pengembalian bola – bola saat menerima tekanan dari lawan juga bisa dengan keras dilakukan bahkan kalau kurang control malah menjadi liar dan out.
Akurasi, pada bagian ini ada plus minus yang saya rasakan ketika bermain. Nilai plusnya adalah saat menggunakan dalam posisi menyerang, akurasinya terasa bagus. Penempatan bola smash, dropshot, lob, drive dapat dilakukan dengan akurasi yang baik. Mungkin ini sebagai akibat dari frame model lebar dengan area sweetspot yang cukup lebar. Jarang terjadi miss hit, kalaupun tidak pas saat memukul laju cock masih bisa cukup kencang.
Kontrol, minusnya adalah pada saat bertahan, saya masih menemui kesulitan mengontrol arah bola saat menerima tekanan. Pengembalian smash memang bisa dikembalikan dengan keras, tetapi arahnya agak susah di control. Hal ini sebagai efek dari shaftnya yang tidak terlalu kaku, sehingga saat menerima tekanan (smash) shaft nya terasa “melenting”/melecut. Akibatnya control tangan kita jadi berkurang karena ada factor lecutan tadi. Pada raket stiff, control sepenuhnya ada di tangan kita, raket tidak terlalu banyak menambahkan factor lecutan.
Hal ini juga saya temui saat melakukan netting, efek trampoline senar ditambah dengan batang yang tidak kaku membuat netting tidak bisa maksimal. Masih terjadi netting ketinggian atau gak nyampai. Saya membutuhkan adaptasi untuk menemukan titik yang pas untuk melakukan kedua hal tersebut diatas (dalam hal defense dan netting).
Secara umum menurut saya VT Glanz ini seperti versi ramah dari VT80 / VT80 etune. Jika rekan – rekan mencari raket voltric yang mudah ditaklukkan maka raket ini cocok bagi anda. Tetapi jika anda suka dengan raket yang lebih stiff untuk mendapatkan control yang lebih besar, maka saya tidak menyarankan menggunakan raket ini. Gaya permainan anda juga menentukan, jika tipe bermain anda adalah menyerang maka kekurangan VT Glanz menjadi tidak terlalu bermasalah. Seiring dengan waktu dan adaptasi anda akan menemukan titik optimal untuk menyiasati kekurangan saat defense dan netting.
Jika power anda besar dan terlatih raket ini tidak cocok bagi anda, karena akan terasa “mental mentul” (bahasa Jawa) atau terlalu flexible.
Jadi sebelum memilih raket ini pertimbangkan lebih dahulu :
- Gaya permainan
- Level skill
- Power
Apakah cocok untuk raket ini, dan yang jelas raket ini bukan model yang diendorse oleh pemain top. Jadi bagi yang suka meniru gear pemain idolanya jangan memilih raket ini karena memang raket ini tidak diperuntukkan bagi mereka.
Kesimpulan
Plus
-Mudah digunakan, hanya butuh usaha dan energy yang lebih minimal dengan hasil cukup optimal. Ramah dan tidak menyiksa tangan (elbow)
-Versi lebih mudah dari VT80 dan cocok buat intermediate player/amatir.
-Area sweetspot besar mengurangi kekurang akuratan dalam memukul shuttlecock dan meminimalkan miss hit.
-Cocok untuk pemain dengan tipikal permainan menyerang.
Minus
-Harganya relative mahal, bahkan lebih mahal dari saudara tuanya VT80, ZF, ZF2, VT LDF.
-Akurasi dalam hal defense dan netting, butuh waktu adaptasi untuk bisa mengatasi handicap ini.
-Tidak cocok untuk pemain dengan tenaga besar, dan tipe permainan yang lebih suka rally – rally panjang.