Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 20 of 22

Thread: TEPOK BULU dari masa ke masa

  1. #1
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default TEPOK BULU dari masa ke masa

    Tepok bulu dari masa ke masa...
    Permisi tepokers, saya mencoba share sebuah pengalaman mengikuti perkembangan permainan tepok bulu dari masa ke masa. Pada seri I kali ini saya lebih fokus kepada model/gaya permainan yang menarik untuk diamati. Mengamati gaya permainan tepok bulu rupanya bisa menjadi bahan ulasan yang menarik, karena tampaknya ada pergeseran gaya bermain mulai dari era Rudy Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Susi Susanti, Taufik Hidayat hingga era sekarang.
    Jika dikategorikan berdasarkan tahun mungkin saya mencoba membaginya berdasarkan era :
    - 70 an
    - 80 an
    - 90 an
    - 2000 an s/d sekarang

    Era th 70 an
    Saya masih kecil ketika mulai menyukai tepok bulu dan sempat melihat di TV pertandingan pendekar2 tepok bulu tangkis Indonesia sedang berjaya. Di era ini jelas Rudy Hartono sang Maestro menjadi sorotan. Ia muncul dan memimpin Indonesia menggebrak dunia perbulutangkisan dunia. Era itu gaya permainan masih lambat mengandalkan stroke/pukulan – pukulan dengan teknik dan akurasi yang baik. Rudy menggebrak dengan gaya permainan yang sedikit berbeda dari umumnya yangmasih mengutamakan keindahan. Gayanya yang sedikit agresif dan bergaya asia (lincah) menjadikan “shock therapy” bagi dunia tepok bulu yang kala itu kiblatnya ke Eropa (Denmark/Inggris). Rivalitas Rudy Hartono vs Svend Pri menjadi tontonan yang menarik untuk ditunggu tunggu jaman itu. Svend Pri dengan gaya bengal nya menjadi bumbu yang menarik jika dibandingkan dengan gaya Rudy yang tenang dalam bermain.
    Indonesia muncul menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan di dunia tepok bulu menantang Denmark, Inggris, Malaysia.

  2. #2
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default

    Era th 80 an
    Era ini menurut saya menjadi era yang unik dan menurut saya inilah era peralihan dari gaya permainan lama dengan gaya permainan modern. Era ini juga penuh dengan hiruk pikuk karena kemunculan China dalam percaturan tepok bulu dunia.
    Liem Swie King muncul dengan gaya agresif dan senjata nya yang menjadikannya mendapat julukan “KING SMASH”. Jaman itu King mempelopori gaya smash dengan menggunakan gaya jumping smashnya. Orang – orang terkejut dan kagum dengan gaya mainnya yang sangat agresif. Pada permainan ganda juga muncul pasangan Indonesia yang gaya bermainnya agresif yaitu Kartono/Heryanto. Gaya King dan Kartono/Heryanto memberikan warna baru bagi dunia tepok bulu dimana saat itu masih didominasi gaya permainan cantik.
    Era 80 ini menurut saya adalah era yang paling heboh. China muncul dengan kekuatan yang tidak pernah diperkirakan semua pihak. Mereka muncul dengan gaya permainan yang langsung mengungguli lawan – lawannya. Luan Jin, Hanjian dkk mengalahkan jago jago tepokbulu era itu (termasuk Rudy Hartono, King dll) .
    Pada era ini muncul gaya pukulan yang aneh2 yang sekarang dikenal dengan pukulan kedut.
    Han Jian dan Iie Sumirat dikenal dengan gaya pukulan yang menyalahi pakem. China juga memperkenalkan service (double) “pelintir”. Dengan cara ini penerima service dibuat kesulitan melakukan pengembalian bola. Dalam perkembangannya akhirnya gaya service ini akhirnya dilarang oleh BWF (waktu itu masih IBF).
    Persaingan King, Luan Jin (China), Misbun Sidek,Prakash Padukone (India), Morten Frost Hansen dengan tekniknya yang matang (Denmark), Han Jian dengan pukulan kedut dan fisik yang menakutkan, mewarnai tiap kejuaraan.
    Era King belum berakhir dilanjutkan dengan munculnya Icuk Sugiarto, Yang – Yang (China) dan Paul Erik Hoyer Larsen (presiden BWF sekarang). Icuk dengan gaya permainan super defensif (reli panjang melelahkan, Yang – yang dengan gaya yang konon katanya meng “copy” gaya King, serta Paul Erik yang mewakili gaya Eropa dengan teknik matang.

    Pada sektor putri, China muncul menjadi kekuatan yang menakutkan, dominasinya sulit dipatahkan. Gaya permainan yang agresif dan bertenaga menjadi ciri mereka dengan Li Ling Wei serta Han Aiping menjadi pemimpin dalam sektor putri.

    Pada sektor ganda era ini juga menarik diamati, pada era inilah mulai muncul gaya ganda modern yang dipelopori oleh Park Joo Bong/Kim Moon So. Umumnya gaya bermain ganda era ini setiap pasangan ganda terdiri dari 2 orang pemain yang tugasnya berbeda. Satu jago main di depan, satu lagi tukang gedor (smash). Gaya defensif juga masih dengan cara mengembalikan smash setinggi2nya ke belakang.
    Park Joo Bong/Kim Moon Soo muncul dengan gaya ganda yang bermain dengan sistem rotasi yang cepat dan agresif. Mereka memperkenalkan bahwa kedua pemain bisa punya kekuatan berbahaya didepan maupun belakang. Mereka banyak memainkan bola drive dan rotasi yang cepat untuk membalik keadaan dari defensif menjadi ofensif.
    Gaya permainan ganda mulai makin cepat di era ini. Mayoritas masih dengan kombinasi pemain depan dan belakang tetapi dengan gaya yang mengadaptasi gaya pemain ganda korea tersebut. Park Joo Bong/Kim moon so begitu mendominasi era itu. Mereka memimpin persaingan diantara ganda ganda dunia waktu itu seperti : Tian Bing Yi/Li Yong Bo, Rashid Sidek/Jaelani Sidek, Eddy Hartono/Rudy Gunawan, Ricky Subagya/Rexy Mainaky (muncul akhir 80 an)
    Last edited by christojun; 24 Aug 2015 at 17:38.

  3. #3
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default

    Era th 90 an
    Jika di Era 80 an China muncul dengan dominasi yang menakutkan, justru di era 90 an inilah menjadi era keemasan Indonesia. Gaya permainan tepok bulu makin cepat dan sudah makin menyerupai permainan era sekarang.
    Tetapi gaya permainan lama belum hilang, justru di sektor putri muncul Susi Susanti yang sangat dominan dengan gaya reli – reli panjang melelahkan ala Icuk Sugiarto tetapi di padu dengan teknik yang cantik dan footwork yang baik. Era Li ling wei sudah redup dan Susi Susanti muncul menjadi ratu baru dalam sektor putri.

    Di sektor putra masih banyak pemain dengan gaya permainan cantik atau reli – reli (defensif). Ardy BW menjadi penerus Icuk Sugiarto. Gaya permainan super defensifnya punya rivalitas dengan Zao Jian Hua yang mewakili gaya modern yang cepat agresif dengan dominasi bola bola tajam (ala LCW).
    Yang kemudian menonjol adalah permainan Hariyanto Arby dengan gaya smash ala King tetapi lebih bertenaga hingga dijuluki smash 100 watt. Tetapi dengan sistem poin lama game 15 (pindah service), membuat gaya agresif butuh kekuatan fisik yang prima. Jika tidak prima maka akan siap – siap ditelan oleh gaya permainan super defensif.
    Di sektor ganda, era modern permainan ganda sudah dimulai dan makin nampak. Rexy Mainaky/Ricky Subagya yang mulai matang mulai menemukan gayanya. Walau Ricky Subagya buka tipe smasher, tetapi dapat mengimbangi gaya Rexy yang powerful. Hal ini disiasati dengan memainkan rotasi permainan secepat mungkin supaya pemain depan bisa segera menempatkan diri di depan dan smasher akan melakukan serangan dari belakang. Bola – bola drive saat mengembalikan smash makin banyak diperkenalkan.
    Setelah era Ricky/Rexy yang kemudian diteruskan oleh Candra Wijaya/Tony Gunawan/Sigit Budiarto. Perbedaan peran pemain depan dan belakang makin kabur, smash – smash mematikan bukan lagi senjata satu – satunya yang mematikan. Tetapi drive – drive pendek dan menyerang bisa menjadi senjata andalan. Candra Tony bukan tipikal pemain dengan smash yang mematikan ala Rexy, tetapimereka punya kelebihan rotasi yang cepat, drive – drive cepat serta intersception (cegatan- cegatan) yang tidak terduga.
    Last edited by christojun; 24 Aug 2015 at 18:01.

  4. #4
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default

    Era th 2000 an
    Ini lah era permainan tepok bulu modern sebenarnya. Apalagi kemudian ditandai dengan perubahan sistem lama menjadi sistem rally poin game 21.
    Pada sektor tunggal pemain dengan gaya menyerang menjadi lebih dominan. Era pemain dengan gaya super defensif benar – benar habis. Justru yang dituntut adalah bagaimana menyelesaikan game secepatnya dengan resiko kesalahan sekecil mungkin. Pemain yang bisa menekan musuh dengan kesalahan yang minim akan dapat mengalahkan lawan – lawannya. Inilah era “4 raja” bulutangkis modern dimulai. Peter Gade, Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan Lin Dan.
    Pada sektor ganda permainan makin menjadi cepat dan didominasi bola – bola drive. Bahkan terkadang terasa “terlalu cepat” selesai sehingga tidak sempat untuk dinikmati. Persaingan ganda menjadi makin seru karena gaya yang makin mirip dan level skill yang merata.
    Sisi positif dari era ini adalah masa keemasan seorang atlit makin panjang karena tuntutan fisik tidak seberat era permainan dengan skor game 15. Pemain – pemain dengan usia 28 th ke atas masih bisa bersaing dengan pemain – pemain muda. Bahkan Lee Chong Wei masih susah dikalahkan hingga saat ini diusia yang sudah lewat 30th. Justru mereka makin diuntungkan karena seiring pertambahan usia, permainan makin matang dan tidak “jorok” seperti pemain2 muda yang masih belum matang dan grusa grusu.
    Era ini masih bisa berkembang di kemudian hari dan akan munculnya bintang – bintang baru dimasa depan. Semoga tulisan ini bisa menghibur dan menjadi bahan nostalgia bagi mereka yang mencoba napak tilas dunia tepok bulu dari masa kemasa.

    Jika seri ini saya tulis dari sudut pandanggaya bermain, Next time ane akan coba melihat nya dari pelaku – pelaku (pemain) tepok bulu dari masa kemasa. Semoga bisa terealisasi dalam waktu dekat....
    Mari rekan - rekan yang mau menambah informasi silakan tulis untuk makin melengkapi napak tilas dunia tepok bulu...

    Selamat membaca.....Salam FTB
    Last edited by christojun; 24 Aug 2015 at 18:04.

  5. #5
    Join Date
    May 2012
    Location
    Mbuh
    Posts
    612

    Default

    Menyimak.

    Berhubung saya angkatan 90an jadi belum pernah tau seperti apa badminton jaman dulu. btw, King kalo main pake raket apa ya?

  6. #6
    Join Date
    Nov 2014
    Location
    Pati Kudus (PK)
    Posts
    2,372

    Default

    Ane dah baca dari awal sampai akhir....
    Luar biasa pengetahuan suhu satu ini
    Makasih banyak share nya suhu, bener2 informatif

  7. #7
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default

    Quote Originally Posted by Rizier View Post
    Menyimak.

    Berhubung saya angkatan 90an jadi belum pernah tau seperti apa badminton jaman dulu. btw, King kalo main pake raket apa ya?
    Terakhir King ane lihat waktu kejuaraan asia di semarang pakai carbonex 20

  8. #8
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default

    Quote Originally Posted by Agung5343 View Post
    Ane dah baca dari awal sampai akhir....
    Luar biasa pengetahuan suhu satu ini
    Makasih banyak share nya suhu, bener2 informatif
    Sama sama bro... ayo kita saling berbagi..

  9. #9
    Join Date
    Apr 2015
    Location
    Tangerang
    Posts
    211

    Default

    Thread yg menarik. Saya sngt mngagumi prmainan ganda masa Eddy hartono/Rudy Gunawan. Pertahanan mrk sungguh mengagumkan lbh kuat spt tembok China, lbh kokoh dr benteng Helm's Deep. Saya yg mnonton dr layar kaca sngt terhibur & sngt pede dgn kmampuan mrka mngembalikan smes bertubi-tubi dr lawan, permainan ganda bnyk diwarnai reli pnjang jual beli serangan. Kangen masa itu.
    Sangat berbeda dgn ganda modern yg temponya sgt cepat, bhkan durasinya trlalu singkat. Akibat rally point mgkn. Bayangkan saja, MD sering berakhir dlm wktu <30 mnt, pdhl stamina pemain dunia psti mmpu brmain >1 jam. Ini mjdikan MD kurang dpt saya nikmati. Dan mgkn utk bnyk orang jg, buktinya di 4 GOR tmpt latihan rutin saya, semuanya mnggunakan sistem lama, double server. Lbh puas.
    Skdr opini seorang nubie, klo mnurut suhu Cristo dan master yg lain gmn? Share y...

  10. #10
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default

    Quote Originally Posted by AyaGana View Post
    Thread yg menarik. Saya sngt mngagumi prmainan ganda masa Eddy hartono/Rudy Gunawan. Pertahanan mrk sungguh mengagumkan lbh kuat spt tembok China, lbh kokoh dr benteng Helm's Deep. Saya yg mnonton dr layar kaca sngt terhibur & sngt pede dgn kmampuan mrka mngembalikan smes bertubi-tubi dr lawan, permainan ganda bnyk diwarnai reli pnjang jual beli serangan. Kangen masa itu.
    Sangat berbeda dgn ganda modern yg temponya sgt cepat, bhkan durasinya trlalu singkat. Akibat rally point mgkn. Bayangkan saja, MD sering berakhir dlm wktu <30 mnt, pdhl stamina pemain dunia psti mmpu brmain >1 jam. Ini mjdikan MD kurang dpt saya nikmati. Dan mgkn utk bnyk orang jg, buktinya di 4 GOR tmpt latihan rutin saya, semuanya mnggunakan sistem lama, double server. Lbh puas.
    Skdr opini seorang nubie, klo mnurut suhu Cristo dan master yg lain gmn? Share y...
    Sip suhu, setiap kita punya idola sendiri2. Utk dobel kl ane mengagumi sosok park joo bong/kim moon soo krn merekalah yg memperkenalkan gaya ganda modern yg lebih menarik.
    Saya setuju bro sistem rally poin ini menuntut kesempurnaan yg rasanya tidak ada manusia yg sempurna. Akibatnya kl gak fokus, lambat panas, atau suka unforce error, game bakal berlangsung cepat. Jd kenikmatan mmenikmati permainan gak bisa lama.
    Kemudian dari segi keindahan, dgn banyaknya bola2 pendek dan cepat, teknik2 indah jd kurang kelihatan bisa dimunculkan. Kesannya dobel sekarang cuma tekan hajar tekan hajar aja...
    Ane juga kl latihan suka maen pakai sistem lama krn lebih puassss...

  11. #11
    Join Date
    Apr 2015
    Location
    Tangerang
    Posts
    211

    Default

    Bukan hanya penikmat, tp Anda psti jg pengamat tepokbulu yg jeli suhu Christo. Salute! thank U for sharing.

  12. #12
    Join Date
    Nov 2014
    Location
    Bontang-Malang-MuaraBadak
    Posts
    443

    Thumbs up

    Quote Originally Posted by christojun View Post
    Tepok bulu dari masa ke masa...
    Permisi tepokers, saya mencoba share sebuah pengalaman mengikuti perkembangan permainan tepok bulu dari masa ke masa. Pada seri I kali ini saya lebih fokus kepada model/gaya permainan yang menarik untuk diamati. Mengamati gaya permainan tepok bulu rupanya bisa menjadi bahan ulasan yang menarik, karena tampaknya ada pergeseran gaya bermain mulai dari era Rudy Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Susi Susanti, Taufik Hidayat hingga era sekarang.
    Jika dikategorikan berdasarkan tahun mungkin saya mencoba membaginya berdasarkan era :
    - 70 an
    - 80 an
    - 90 an
    - 2000 an s/d sekarang

    Era th 70 an
    Saya masih kecil ketika mulai menyukai tepok bulu dan sempat melihat di TV pertandingan pendekar2 tepok bulu tangkis Indonesia sedang berjaya. Di era ini jelas Rudy Hartono sang Maestro menjadi sorotan. Ia muncul dan memimpin Indonesia menggebrak dunia perbulutangkisan dunia. Era itu gaya permainan masih lambat mengandalkan stroke/pukulan – pukulan dengan teknik dan akurasi yang baik. Rudy menggebrak dengan gaya permainan yang sedikit berbeda dari umumnya yangmasih mengutamakan keindahan. Gayanya yang sedikit agresif dan bergaya asia (lincah) menjadikan “shock therapy” bagi dunia tepok bulu yang kala itu kiblatnya ke Eropa (Denmark/Inggris). Rivalitas Rudy Hartono vs Svend Pri menjadi tontonan yang menarik untuk ditunggu tunggu jaman itu. Svend Pri dengan gaya bengal nya menjadi bumbu yang menarik jika dibandingkan dengan gaya Rudy yang tenang dalam bermain.
    Indonesia muncul menjadi kekuatan baru yang diperhitungkan di dunia tepok bulu menantang Denmark, Inggris, Malaysia.
    Quote Originally Posted by christojun View Post
    Era th 80 an
    Era ini menurut saya menjadi era yang unik dan menurut saya inilah era peralihan dari gaya permainan lama dengan gaya permainan modern. Era ini juga penuh dengan hiruk pikuk karena kemunculan China dalam percaturan tepok bulu dunia.
    Liem Swie King muncul dengan gaya agresif dan senjata nya yang menjadikannya mendapat julukan “KING SMASH”. Jaman itu King mempelopori gaya smash dengan menggunakan gaya jumping smashnya. Orang – orang terkejut dan kagum dengan gaya mainnya yang sangat agresif. Pada permainan ganda juga muncul pasangan Indonesia yang gaya bermainnya agresif yaitu Kartono/Heryanto. Gaya King dan Kartono/Heryanto memberikan warna baru bagi dunia tepok bulu dimana saat itu masih didominasi gaya permainan cantik.
    Era 80 ini menurut saya adalah era yang paling heboh. China muncul dengan kekuatan yang tidak pernah diperkirakan semua pihak. Mereka muncul dengan gaya permainan yang langsung mengungguli lawan – lawannya. Luan Jin, Hanjian dkk mengalahkan jago jago tepokbulu era itu (termasuk Rudy Hartono, King dll) .
    Pada era ini muncul gaya pukulan yang aneh2 yang sekarang dikenal dengan pukulan kedut.
    Han Jian dan Iie Sumirat dikenal dengan gaya pukulan yang menyalahi pakem. China juga memperkenalkan service (double) “pelintir”. Dengan cara ini penerima service dibuat kesulitan melakukan pengembalian bola. Dalam perkembangannya akhirnya gaya service ini akhirnya dilarang oleh BWF (waktu itu masih IBF).
    Persaingan King, Luan Jin (China), Misbun Sidek,Prakash Padukone (India), Morten Frost Hansen dengan tekniknya yang matang (Denmark), Han Jian dengan pukulan kedut dan fisik yang menakutkan, mewarnai tiap kejuaraan.
    Era King belum berakhir dilanjutkan dengan munculnya Icuk Sugiarto, Yang – Yang (China) dan Paul Erik Hoyer Larsen (presiden BWF sekarang). Icuk dengan gaya permainan super defensif (reli panjang melelahkan, Yang – yang dengan gaya yang konon katanya meng “copy” gaya King, serta Paul Erik yang mewakili gaya Eropa dengan teknik matang.

    Pada sektor putri, China muncul menjadi kekuatan yang menakutkan, dominasinya sulit dipatahkan. Gaya permainan yang agresif dan bertenaga menjadi ciri mereka dengan Li Ling Wei serta Han Aiping menjadi pemimpin dalam sektor putri.

    Pada sektor ganda era ini juga menarik diamati, pada era inilah mulai muncul gaya ganda modern yang dipelopori oleh Park Joo Bong/Kim Moon So. Umumnya gaya bermain ganda era ini setiap pasangan ganda terdiri dari 2 orang pemain yang tugasnya berbeda. Satu jago main di depan, satu lagi tukang gedor (smash). Gaya defensif juga masih dengan cara mengembalikan smash setinggi2nya ke belakang.
    Park Joo Bong/Kim Moon Soo muncul dengan gaya ganda yang bermain dengan sistem rotasi yang cepat dan agresif. Mereka memperkenalkan bahwa kedua pemain bisa punya kekuatan berbahaya didepan maupun belakang. Mereka banyak memainkan bola drive dan rotasi yang cepat untuk membalik keadaan dari defensif menjadi ofensif.
    Gaya permainan ganda mulai makin cepat di era ini. Mayoritas masih dengan kombinasi pemain depan dan belakang tetapi dengan gaya yang mengadaptasi gaya pemain ganda korea tersebut. Park Joo Bong/Kim moon so begitu mendominasi era itu. Mereka memimpin persaingan diantara ganda ganda dunia waktu itu seperti : Tian Bing Yi/Li Yong Bo, Rashid Sidek/Jaelani Sidek, Eddy Hartono/Rudy Gunawan, Ricky Subagya/Rexy Mainaky (muncul akhir 80 an)
    Quote Originally Posted by christojun View Post
    Era th 90 an
    Jika di Era 80 an China muncul dengan dominasi yang menakutkan, justru di era 90 an inilah menjadi era keemasan Indonesia. Gaya permainan tepok bulu makin cepat dan sudah makin menyerupai permainan era sekarang.
    Tetapi gaya permainan lama belum hilang, justru di sektor putri muncul Susi Susanti yang sangat dominan dengan gaya reli – reli panjang melelahkan ala Icuk Sugiarto tetapi di padu dengan teknik yang cantik dan footwork yang baik. Era Li ling wei sudah redup dan Susi Susanti muncul menjadi ratu baru dalam sektor putri.

    Di sektor putra masih banyak pemain dengan gaya permainan cantik atau reli – reli (defensif). Ardy BW menjadi penerus Icuk Sugiarto. Gaya permainan super defensifnya punya rivalitas dengan Zao Jian Hua yang mewakili gaya modern yang cepat agresif dengan dominasi bola bola tajam (ala LCW).
    Yang kemudian menonjol adalah permainan Hariyanto Arby dengan gaya smash ala King tetapi lebih bertenaga hingga dijuluki smash 100 watt. Tetapi dengan sistem poin lama game 15 (pindah service), membuat gaya agresif butuh kekuatan fisik yang prima. Jika tidak prima maka akan siap – siap ditelan oleh gaya permainan super defensif.
    Di sektor ganda, era modern permainan ganda sudah dimulai dan makin nampak. Rexy Mainaky/Ricky Subagya yang mulai matang mulai menemukan gayanya. Walau Ricky Subagya buka tipe smasher, tetapi dapat mengimbangi gaya Rexy yang powerful. Hal ini disiasati dengan memainkan rotasi permainan secepat mungkin supaya pemain depan bisa segera menempatkan diri di depan dan smasher akan melakukan serangan dari belakang. Bola – bola drive saat mengembalikan smash makin banyak diperkenalkan.
    Setelah era Ricky/Rexy yang kemudian diteruskan oleh Candra Wijaya/Tony Gunawan/Sigit Budiarto. Perbedaan peran pemain depan dan belakang makin kabur, smash – smash mematikan bukan lagi senjata satu – satunya yang mematikan. Tetapi drive – drive pendek dan menyerang bisa menjadi senjata andalan. Candra Tony bukan tipikal pemain dengan smash yang mematikan ala Rexy, tetapimereka punya kelebihan rotasi yang cepat, drive – drive cepat serta intersception (cegatan- cegatan) yang tidak terduga.
    Quote Originally Posted by christojun View Post
    Era th 2000 an
    Ini lah era permainan tepok bulu modern sebenarnya. Apalagi kemudian ditandai dengan perubahan sistem lama menjadi sistem rally poin game 21.
    Pada sektor tunggal pemain dengan gaya menyerang menjadi lebih dominan. Era pemain dengan gaya super defensif benar – benar habis. Justru yang dituntut adalah bagaimana menyelesaikan game secepatnya dengan resiko kesalahan sekecil mungkin. Pemain yang bisa menekan musuh dengan kesalahan yang minim akan dapat mengalahkan lawan – lawannya. Inilah era “4 raja” bulutangkis modern dimulai. Peter Gade, Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan Lin Dan.
    Pada sektor ganda permainan makin menjadi cepat dan didominasi bola – bola drive. Bahkan terkadang terasa “terlalu cepat” selesai sehingga tidak sempat untuk dinikmati. Persaingan ganda menjadi makin seru karena gaya yang makin mirip dan level skill yang merata.
    Sisi positif dari era ini adalah masa keemasan seorang atlit makin panjang karena tuntutan fisik tidak seberat era permainan dengan skor game 15. Pemain – pemain dengan usia 28 th ke atas masih bisa bersaing dengan pemain – pemain muda. Bahkan Lee Chong Wei masih susah dikalahkan hingga saat ini diusia yang sudah lewat 30th. Justru mereka makin diuntungkan karena seiring pertambahan usia, permainan makin matang dan tidak “jorok” seperti pemain2 muda yang masih belum matang dan grusa grusu.
    Era ini masih bisa berkembang di kemudian hari dan akan munculnya bintang – bintang baru dimasa depan. Semoga tulisan ini bisa menghibur dan menjadi bahan nostalgia bagi mereka yang mencoba napak tilas dunia tepok bulu dari masa kemasa.

    Jika seri ini saya tulis dari sudut pandanggaya bermain, Next time ane akan coba melihat nya dari pelaku – pelaku (pemain) tepok bulu dari masa kemasa. Semoga bisa terealisasi dalam waktu dekat....
    Mari rekan - rekan yang mau menambah informasi silakan tulis untuk makin melengkapi napak tilas dunia tepok bulu...

    Selamat membaca.....Salam FTB
    sampai g bisa komen,,bener-bener
    [rawe rawe rantas malang malang putung]

  13. #13

    Default

    om jun...kalo gak salah sebelum sala kim moon soo, PJB pasangan sama lee sang bok ya...dan sempet sukses juga kalo gak salah? CMIIW....soalnya pas awal2 kenal badminton hehhehe

  14. #14
    Join Date
    Sep 2010
    Location
    BSD City
    Posts
    503

    Default

    Serasa nostalgia, sehabis ada event badminton seluruh kampung lgs demam badminton.

    Th 70 an mulai tertarik badminton dan selalu nonton jika ada siarannya di tv.
    Th 80 an dan 90 an msh rajin ikutin smua berita ttg badminton.
    Awal 2000an mulai malas ikutin berita dan pertandingan2..bahkan sampe gak pernah denger nama2 pemain kita yg jarang juara hehe2.

    Tetap lah pemain paling fav ane sepanjang masa : Icuk Sugiarto qiqiqiqi

  15. #15
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Surabaya
    Posts
    702

    Default

    Quote Originally Posted by seizetheday2610 View Post
    Serasa nostalgia, sehabis ada event badminton seluruh kampung lgs demam badminton.

    Th 70 an mulai tertarik badminton dan selalu nonton jika ada siarannya di tv.
    Th 80 an dan 90 an msh rajin ikutin smua berita ttg badminton.
    Awal 2000an mulai malas ikutin berita dan pertandingan2..bahkan sampe gak pernah denger nama2 pemain kita yg jarang juara hehe2.

    Tetap lah pemain paling fav ane sepanjang masa : Icuk Sugiarto qiqiqiqi

    kalau bro win favoritnya Icuk ane musuh bebuyutannya Icuk deh : Yang Yang.. lebih mbledos maennya dan smashnya. Buktinya Icuk KO melulu lawan dia

  16. #16

    Default

    Tulisannya enak dibaca dan menambah wawasan tentang dunia tepok bulu di masa silam

  17. #17
    Join Date
    Dec 2013
    Location
    == Indonesia ==
    Posts
    805

    Default

    hanya bisa kasih dan superb..
    ==Salam tepok bulu, persaudaraan FTB==
    ============

  18. #18
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Mantab bahasannya
    Bisa dipajang di museum tepokbulu nih karya nya

  19. #19
    Join Date
    Jan 2015
    Location
    Jogja
    Posts
    2,212

    Default

    baru kenal badminton ketika jaman taufik hidayat, candra wijaya, flandy Limpele, tahun 2000an

    bagus threadnya om, nambah ilmu nih

  20. #20
    Join Date
    Apr 2015
    Location
    Tangerang
    Posts
    211

    Default

    Quote Originally Posted by TheReds View Post
    baru kenal badminton ketika jaman taufik hidayat, candra wijaya, flandy Limpele, tahun 2000an

    bagus threadnya om, nambah ilmu nih
    Jngn2 br knal the reds pas jaman Stevie G nh! gak knal Ian rush, Barnes, wkkkka...

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •