Page 31 of 32 FirstFirst ... 2129303132 LastLast
Results 601 to 620 of 630

Thread: 20th BWF World Badminton Championships 2013 (5-11 August 2013)

  1. #601
    Join Date
    May 2010
    Location
    Ciputat
    Posts
    657

    Default

    info minggu sudirman thamrin car free day 6 -12 am.. kecuali d arak pakai delman (non bbm) boleh

  2. #602
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default Angkat Topi untuk Ahsan dan Tontowi

    Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 berakhir bahagia bagi Indonesia. Dua gelar juara setelah hampa gelar di tiga edisi Kejuaraan Dunia sebelumnya jelas sangat membahagiakan. Lebih menarik karena dua orang yang menjadi juara dunia pada 2007, tahun terakhir Indonesia merengkuh titel juara dunia, Hendra Setiawan dan Liliyana Natsir kembali menjadi juara dunia di tahun ini dengan pasangan yang berbeda. Hendra meraih juara dengan Mohammad Ahsan, Liliyana menjadi yang terbaik bersama Tontowi Ahmad.

    Hendra dan Liliyana adalah pemain jenius dan itu tak perlu diragukan dan diperdebatkan. Sejak usia muda mereka sudah berprestasi dan itu mereka pertahankan hingga saat ini, saat dimana usia mereka sudah mulai memasuki fase usia tua sebagai seorang atlet. Yang ingin disorot dari tulisan ini adalah justru sosok Ahsan dan Tontowi, dua sosok yang harus berpasangan dengan Hendra dan Liliyana yang sudah meraih segalanya sebagai seorang pemain bulu tangkis.

    Ahsan mulai berpasangan dengan Hendra selepas Olimpiade London 2012. Ahsan yang sebelumnya berpasangan dengan Bona Septano tengah mengalami kekecewaan yang cukup besar lantaran gagal menyumbangkan medali bagi Indonesia di Olimpiade London 2012. Tidak hanya soal Olimpiade saja, Ahsan sendiri juga sebelumnya hanya mampu menyandang status sebagai ganda 10 besar dan belum mampu naik level menjadi ganda papan atas.

    Berpasangan dengan Hendra pun tidak lantas membuat Ahsan dengan mudah mencapai tangga teratas. Kondisi Hendra saat itu pun tidak dalam kondisi terbaik. Ia dan Markis Kido baru saja gagal lolos ke Olimpiade London 2012. Walaupun Hendra juga tengah terpuruk, nama besar Hendra sudah cukup untuk menjadi bayang-bayang besar di hadapan Ahsan.

    Hendra adalah juara dunia, juara Olimpide, juara Asian Games, pebulu tangkis nomor satu dunia dengan sederet gelar saat berpasangan dengan Markis Kido. Sementara Ahsan ketika itu belum mampu menjuarai satu pun titel super series.

    Dan benar saja, perjuangan Ahsan/Hendra untuk membuktikan kapasitas mereka melalui jalan yang terjal. Setelah sempat mencuri perhatian dengan meraih gelar di Malaysia Super Series di awal tahun dan masuk semifinal All England 2013, duet Ahsan/Hendra diadang badai cedera pinggang yang menimpa Ahsan. Cedera ini memaksa Ahsan tak tampil satu kalipun di gelaran Piala Sudirman bulan Mei.

    Beruntung, dalam rasa derita lantaran tak bisa tampil akibat cedera, rasa lapar gelar juga menghinggapi dalam tubuh Ahsan/Hendra. Indonesia Terbuka, turnamen perdana Ahsan/Hendra setelah kembali langsung berhasil dimenangi oleh mereka. Kemenangan Ahsan/Hendra ini menyelamatkan muka Indonesia sebagai tuan rumah turnamen.

    Meski sudah memenangi turnamen selevel ini, Ahsan sendiri seolah tetap merasa belum bisa berdiri sejajar dengan Hendra. Ini bisa dilihat di satu momen dimana Ahsan terlihat bereaksi cukup emosional saat Hendra ditanya perbandingan antara Ahsan dengan Kido. Ahsan masih belum nyaman dengan pertanyaan yang mengungkit perjalanan masa lalu Hendra yang bergelimang prestasi. Dan Ahsan tahu, hanya dengan prestasi tinggi maka ia bisa menghapus pertanyaan perbandingan siapa yang lebih baik menjadi pasangan Hendra yang keluar dari mulut para jurnalis.

    Selepas Indonesia Terbuka itu sendiri, Ahsan/Hendra semakin mengkilap sebagai pasangan. Singapura Super Series kembali berhasil dipuncaki oleh mereka yang menjadi modal besar bagi mereka menuju Kejuaraan Dunia 2013.

    Dibandingkan Ahsan, Tontowi bahkan sudah merasakan ‘penderitaan’ lebih dulu soal bagaimana beratnya berpasangan dengan pemain bintang. Saat mulai diduetkan dengan Liliyana, Liliyana adalah juara dunia dua kali, peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 pebulu tangkis nomor satu dunia yang memiliki banyak gelar saat berpasangan dengan Nova Widianto. Sementara saat itu Tontowi sendiri belumlah menjadi siapa-siapa dari segi prestasi.

    Dasar jodoh, Tontowi/Liliyana langsung melejit dan menjadi tulang punggung utama Indonesia di tahun 2011-2012. Tapi hal ini tidak membuat Tontowi luput menjadi sasaran kesalahan ketika duet Tontowi/Liliyana mengalami kegagalan. Tontowi dianggap kadang masih demam panggung dalam pertandingan-pertandingan krusial dan tidak bisa mengimbangi kematangan Liliyana. Tidak hanya itu, Tontowi juga dianggap indisipliner dan dua hal itulah yang disinyalir menjadi dua diantara beberapa sebab kegagalan Tontowi/Liliyana memenuhi target meraih emas di Olimpiade London 2012.

    Dikritik berbagai rupa dan bahkan sempat diperam di awal tahun 2013 dengan tidak dikirim ke Korea Super Series dan Malaysia Super Series karena masalah indisipliner, Tontowi tidak melawan. Ia paham bahwa saat itu posisinya memang lemah dan apapun argumen yang dikelurkan, maka ia tetap dalam posisi yang salah. Ia baru benar ketika ia kembali berprestasi dan itulah yang telah ditekadkan Tontowi dalam hati.

    Benar saja, selepas diperam Tontowi/Liliyana pun lapar gelar. All England, India Super Series, dan Singapura Super Series adalah tiga dari empat turnamen super series/premier yang dimenangi mereka. Hanya gelar Indonesia Terbuka saja yang lepas dari genggaman mereka.

    Dengan performa apik sepanjang tahun 2013 berjalan dimana Ahsan/Hendra dan Tontowi/Liliyana menjadi peraih gelar super series terbanyak untuk masing-masing nomor, maka tak heran jika akhirnya mereka mampu meneruskan performa gemilang itu dan menjadi juara dunia.

    Gelar juara dunia ini sudah cukup menjadi bukti bagi Ahsan dan Tontowi agar mereka tak lagi merasa minder berdiri berdampingan dengan Hendra dan Liliyana. Ahsan dan Tontowi sudah menjadi salah satu pemain terbaik di dekade ini dan jika mereka ingin meningkatkan status menjadi calon legenda, jelas mereka sudah paham benar apa yang harus dilakukan, yaitu dengan memenangi turnamen-turnamen besar di masa depan.


    -Putra Permata Tegar Idaman-
    Diposkan oleh Tegar Putra di 02.25
    ..................... _ _ _

  3. #603
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Mantab kupasan PPTI si kribo
    Emang begitu lah pemain muda, kurang pengalaman dan kurang percaya diri. Ini kan berpengaruh pada mental para pemain.
    Makanya PBSI mulai berbenah dan memastikan bahwa para pemain junior pun harus memiliki jam terbang yg cukup baik di dalam dan di luar negeri.
    Bimbingan atau sharing para atlet senior dan mantan atlet pun harus diperbanyak.

    Apalagi kalau di tambah iming iming 'bonus' yg menggiurkan. Bukan tidak mungkin bonus tsb akan menjadi salah satu motivasi untuk mempunyai mental juara selain skill juara

  4. #604

    Default

    Menarik Nih Kolom buat dibaca :

    Oleh: Ramadhan Nuharto Witjaksono


    Dunia bulutangkis Indonesia sudah layaknya bersuka. Sesudah memperlihatkan grafik membaik sesudah pergantian ketua umum dan bergabungnya pasangan emas Ricky Subagja dan Rexy Mainaxy ke PBSI, kini dua–iya… DUA–gelar juara dunia diboyong kembali ke bumi pertiwi.

    Penampilan juara All England Lilyana Natsir/Ahmad Tontowi dan M. Ahsan/Hendra Setiawan begitu luar biasa di final yang berlangsung barusan. Keduanya mengakhiri game pertama dengan 21-13, tapi menjadi mengkhawatirkan di game kedua. Butet/Owi kalah 21-16, sedangkan Ahsan/Hendra sempat tertinggal sebelum akhirnya sampai di 20-20. Dalam posisi unggul itu, bola Ahsan sempat keluar dan kedudukan jadi 21-21. Untung kemudian sebuah pengembalian menyentuh net dan gelar untuk Indonesia, hanya lewat 2 game.

    Ini seperti perulangan prestasi di 2007, tahun terakhir Indonesia jadi juara dunia. Ketika itu, Hendra berpasangan dengan Markis Kido–yang dikalahkannya di babak sebelumnya dalam kejuaraan kali ini. Butet bertandem dengan Nova Widhianto yang sekarang badannya tampak gede, plus duduk di samping Richard Mainaxy sebagai asisten pelatih. Hendra dan Butet membawa Ahsan dan Owi merasakan aroma juara. Kelihatan–apalagi Hendra–begitu dewasa menyikapi hasil ini. Beda dengan Ahsan yang begitu terharu.

    Seperti saya ceritakan sebelumnya, saya menonton final kejuaraan dunia ini awalnya via timeline Twitter. Ngenes. Hanya lihat twit demi twit berlalu. Lalu sesudah pertandingan ketiga, saya masuk ke Youtube, steaming di channel BWF untuk bisa menyaksikan perjuangan empat pahlawan Indonesia itu.

    Teman saya nonton mengupdate status BBM-nya, dan justru yang ada malah pertanyaan:

    “Indonesia juara apa?”

    “Yang main siapa?”

    “Itu pertandingan apa?”

    “Pacarmu siapa?”

    Oke. Yang terakhir ngawur.

    Beberapa pengguna TV berbayar justru heran kok saya bisa nonton tentu saja karena mereka tahu kalau di kos saya tidak ada TV kabel, adanya TV sama kabel.

    Saya langsung terbayang ke masa silam, waktu kejuaraan badminton bisa menghentikan denyut kegiatan bangsa ini. Saya ingat ketika di warung-warung orang berhenti dari aktivitasnya dan menyaksikan Hariyanto Arbi dengan smes 100 Watt-nya. Juga saat Ricky/Rexy meraih medali emas Olimpiade Altanta. Semua orang tahu ada kejuaraan bulutangkis, semua orang mengikuti. Televisi yang tidak butuh berbayar menayangkan pertandingan itu langsung.

    Sekarang?

    Bahkan nggak banyak yang tahu kalau ada kejuaraan dunia bulutangkis. Nggak banyak yang tahu kalau Si Denmark yang dikalahkan Ahsan/Hendra itu mengalahkan Angga/Ryan, wonderkid bulutangkis Indonesia. Nggak ada juga yang tahu kalau Lee Chong Wei–yang sekarang sedang El Classico sama Lin Dan–harus melalui 3 game ketat melawan Dionysius Hayom Rumbaka.

    Indonesia juara, tapi nggak banyak orang yang bersorak di depan tivi, seperti era 10-20 tahun silam.

    Bagi saya, begitu menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, malah nanya sendiri: masihkah kita bangga pada orang yang membela nama merah putih?

    Wahai stasiun televisi yang bisa diakses oleh rakyat kecil, tidak adakah sedikit perhatian untuk bisa memberi kesenangan pada rakyat kecil seperti dulu. Ketika semuanya akan bersorak begitu pengembalian Xu Chen tadi melebar? Yang akan gemes ketika Ahsan membuat match point?

    Saya masih diberi sedikit kemampuan untuk akses Youtube untuk streaming dan yang lain untuk nonton di TV berbayar. Tapi rakyat lain? Mereka pasti akan bersuka jika nonton langsung, nggak lewat highlights!

    Televisi kita menayangkan Arsenal vs Manchester City di Helsinki, televisi kita menyiarkan Dortmund vs Augsburg di Jerman sana, bahkan televisi kita menayangkan tetangga yang kita benci, Malaysia vs Barcelona, tapi TIDAK menayangkan merah putih yang dikerek naik di atas bendera CINA dan DENMARK?

    Sebuah pertanyaan sederhana saja sih. Masihkah kita menyebut diri Indonesia?

    Jawabannya dalam hidup kita masing-masing. Selamat untuk Butet, Owi, Ahsan, dan Hendra. Selamat datang kebangkitan bulutangkis Indonesia

    Diposkan oleh cahyono adi di 02.46

  5. #605
    Join Date
    Dec 2009
    Location
    Nusantara
    Posts
    383

    Default

    ^^

    Semuanya nyanyi...

    "Itulah...IN-DO-NE-SIAAAA.... "

  6. #606
    Join Date
    Mar 2010
    Location
    lapangan badminton
    Posts
    157

    Default

    Dari fb Suara Surabaya
    # SSInfo : Sekitar 40 BUMN akan membiayai persiapan ratusan atlet andalan Indonesia
    yang akan berlaga di Olahraga Internasional sampai Olimpiade 2016. Kata Dahlan
    Iskan Mentri BUMN, sudah tandatangani MoU dengan Menpora dan akan
    mengkoordinir BUMN mana saja yang mendanai atlet. (gk/odp-ca)
    Moga bisa terwujud.....

  7. #607
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Makin mantab aja perkempangan tepokbulu Indonesia setelah ditinggal oleh jendral yg bangga dengan juara sirnas

  8. #608
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by jualkaos2010 View Post
    Makin mantab aja perkempangan tepokbulu Indonesia setelah ditinggal oleh jendral yg bangga dengan juara sirnas
    nggak ada habisnya menyalahkan masa lalu ... dan biarkanlah yg lalu biarlah berlalu

    sekarang yg kita butuhkan segera adalah regenerasi atlet.
    tahun ini Butet & Hendra memang masih kuat tuk juara tapi pelatnas nggak bisa mengandalkan mereka berdua terus-terusan juara hingga Olimpiade Brasil 2016.
    kedepan kita harus lebih banyak mengandalkan atlet-atlet muda seperti Angga/Ryan, lalu perbanyak jam terbang juara-juara junior seperti Edi Subaktiar, Gloria Widjaja atau sekalian aja Jonatan Christie yg masih usia dini di orbitkan, siapa tau bisa kayak TH
    ..................... _ _ _

  9. #609
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default Tontowi/Liliyana Juara Dunia, Richard Mainaky Sudah Punya Firasat

    (Jakarta,11/8/2013) Kepala Pelatih Ganda Campuran PBSI Richard Mainaky ternyata sudah berfirasat bahwa anak didiknya,Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, akan meraih gelar juara dunia 2013.

    Seperti dituturkan Richard, seminggu sebelum Tontowi/Liliyana menjadi juara, ia berkata pada sang istri untuk memasak makanan yang banyak.

    "Minggu depan akan ada acara kebaktian di rumah saya. Sebelum berangkat ke Guangzhou, saya tidak sengaja bilang pada istri saya untuk masak makanan yang banyak, yang enak-enak, sekalian syukuran kejuaraan dunia. Syukuran akan ada hasil baik dari kejuaraan dunia" kata Richard.

    Selain itu, seperti dituturkan Richard, Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan juga pernah mengatakan kepada tim bahwa ia punya feeling bahwa Indonesia kali ini akan merebut gelar juara dunia.

    "Sebelum berangkat ke China, pak Gita pernah bilang kalau feeling nya mengatakan kali ini kita akan dapat gelar. Ini membuat saya makin yakin" ungkap Richard.

    Selain itu, Richard juga teringat wejangannya kepada sang anak didik, Liliyana, sesaat sebelum memasuki arena pertandingan.

    "Pak Gita punya feeling bahwa kali ini kita akan juara. Beliau adalah orang sukses, biasanya orang sukses punya feeling dan intuisi yang kuat. Orang lain saja yakin kalian bisa jadi juara dunia, kalian harus lebih yakin lagi. Pokoknya berikan yang terbaik di lapangan, maka kemenangan itu akan datang" kata Richard kepada Liliyana saat itu.

    Selain dari Tontowi/Lilliyana, pada ajang World Championships 2013 yang berlangsung di Guangzhou, China, 5-11 Agustus 2013 lalu, Indonesia juga meraih satu gelar lagi yang dipersembahkan oleh pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.


    Sumber: http://badmintonindonesia.org/app/in...ail.aspx?/2022
    ..................... _ _ _

  10. #610
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by zatara View Post
    Dari fb Suara Surabaya
    # SSInfo : Sekitar 40 BUMN akan membiayai persiapan ratusan atlet andalan Indonesia
    yang akan berlaga di Olahraga Internasional sampai Olimpiade 2016. Kata Dahlan
    Iskan Mentri BUMN, sudah tandatangani MoU dengan Menpora dan akan
    mengkoordinir BUMN mana saja yang mendanai atlet. (gk/odp-ca)
    Moga bisa terwujud.....
    40 BUMN Biayai Atlet Andalan Indonesia

    TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar empat puluh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membiayai persiapan ratusan atlet andalan Indonesia yang akan berlaga di kompetisi-kompetisi olahraga internasional sampai dengan Olimpiade 2016.

    Menteri BUMN Dahlan Iskan menandatangani nota kesepahaman mengenai pembiyaan itu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman hari ini, Rabu, 14 Agustus 2013, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta.

    "Kami akan membiayai atlet-atlet yang berpotensi mendapat medali di SEA Games 2013, Asian Games 2014, dan Olimpiade 2016," kata Dahlan sesuai menandatangani nota kesepahaman itu. Kementerian BUMN akan mengkoordinir BUMN-BUMN mana saja yang mendanai atlet-atlet itu. Dahlan tidak menyebutkan berapa jumlah dana yang akan diberikan.

    Wakil Ketua Umum IV KONI K. Inugroho mengatakan bantuan dana ini akan diberikan kepada 417 atlet yang berasal dari 29 cabang olahraga unggulan Indonesia. "Bantuan langsung diberikan kepada atlet," kata Inugroho. Adapun komponen-komponen pembiayaan atlet mencakup uang saku, suplemen dan kesehatan, peralatan dan perlengkapan, serta uji tanding ke dalam dan luar negeri.

    Menurut Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Surya Dharma, pembiayaan ini bisa meningkatkan semangat atlet andalan Indonesia. Sebab, mereka mendapat tambahan uang saku dan berbagai fasilitas yang diperlukan untuk mempersiapkan diri dengan baik. Pembiyaan dari BUMN ini akan menambah pendapatan atlet sebelumnya dari Satlak Prima yang menggunakan dana APBN.

    "Kalau digabung, dalam satu bulan mereka bisa mendapatkan uang hingga 30 juta rupiah," kata Surya. Khusus untuk mempersiapkan SEA Games 2013, pembiayaan dari BUMN ini memberi kesempatan kepada seorang atlet untuk melakukan uji tanding ke luar negeri sebanyak dua kali.

    Satlak Prima bertugas menyeleksi atlet-atlet yang diusulkan induk organisasi cabang olahraga untuk menerima dana ini. "Kami melakukan verifikasi berdasarkan rekam jejak, perbandingan prestasi dengan atlet negara lain, serta peluang perolehan medali," kata Surya.

    Surya mengatakan, model bantuan dana macam ini membuat penyaluran uang lebih tepat sasaran dan akuntabel. "Kami bisa menagih prestasi kepada atlet yang mendapat bantuan dana dari BUMN," ujarnya.

    Namun, dana ini, kata Surya, tidak bisa digunakan untuk menutupi kekurangan dana persiapan SEA Games secara umum sebanyak Rp 60 miliar. "Saya akan tetap melakukan efisiensi," kata dia.

    Menteri Roy menyambut baik inisiatif Kementerian BUMN ini. Ia mengatakan pemerintah memiliki persoalan dalam membiayai atlet untuk meningkatkan prestasi. "APBN terbatas untuk membiayai atlet untuk mengikuti tiga event itu (SEA Games, Asian Games, Olimpiade)," kata Roy.


    GADI MAKITAN
    Sumber:
    http://www.tempo.co/read/news/2013/0...alan-Indonesia
    ..................... _ _ _

  11. #611
    Join Date
    Sep 2012
    Location
    Denpasar
    Posts
    392

    Default

    Update Ranking BWF
    SanDra dan ToLyn ada di peringkat 2 dunia

     

    BWF WORLD RANKING Top 25 (Thursday, 15-8-2013)

    »» MS
    1. [MAS] Lee Chong Wei
    2. [CHN] Chen Long
    3. [CHN] Du Pengyu
    4. [THA] Boonsak Ponsana
    5. [VIE] Tien Minh Nguyen (+2)
    6. [INA] Tommy Sugiarto (+2)
    7. [JPN] Kenichi Tago (-2)
    8. [HKG] Hu Yun (-2)
    9. [DEN] Jan O Jorgensen (+1)
    10. [CHN] Wang Zhengming (+1)
    11. [INA] Sony Dwi Kuncoro (-2)
    12. [GER] Marc Zwiebler (+2)
    13. [MAS] Chong Wei Feng
    14. [IND] Kashyap Parupalli (+3)
    15. [HKG] Wong Wing Ki (-3)
    16. [JPN] Takuma Ueda (-1)
    17. [MAS] Daren Liew (-1)
    18. [DEN] Hans-Kristian Vittinghus
    19. [THA] Tanongsak Saensomboonsuk
    20. [IND] R.M.V. Gurusaidutt
    21. [JPN] Sho Sasaki
    22. [TPE] Chou Tien Chen (+1)
    23. [DEN] Viktor Axelsen (-1)
    24. [IND] Ajay Jayaram
    25. [ENG] Rajiv Ouseph

    »» WS
    1. [CHN] Li Xuerui
    2. [THA] Ratchanok Intanon (+1)
    3. [GER] Juliane Schenk (-1)
    4. [IND] Saina Nehwal
    5. [CHN] Wang Yihan
    6. [KOR] Sung Ji Hyun
    7. [CHN] Wang Shixian (+1)
    8. [TPE] Tai Tzu Ying (-1)
    9. [JPN] Minatsu Mitani
    10. [IND] Sindhu P.V (+2)
    11. [DEN] Tine Baun (-1)
    12. [INA] Lindaweni Fanetri (-1)
    13. [KOR] Bae Yeon Ju (+3)
    14. [JPN] Eriko Hirose (-1)
    15. [THA] Sapsiree Taerattanachai (-1)
    16. [THA] Nichaon Jindapon (-1)
    17. [THA] Porntip Buranaprasertsuk (+1)
    18. [THA] Busanan Ongbumrungpan (-1)
    19. [ESP] Carolina Marin (+7)
    20. [JPN] Sayaka Takahashi (+2)
    21. [HKG] Yip Pui Yin (-1)
    22. [TPE] Hsiao Ma Pai (-3)
    23. [INA] Aprilla Yuswandari (-2)
    24. [CHN] Jiang Yanjiao (-1)
    25. [SIN] Gu Juan (-1)

    »» MD
    1. [KOR] Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae
    2. [INA] Hendra Setiawan/M.Ahsan (+3)
    3. [DEN] Mathias Boe/Carsten Mogensen (+3)
    4. [MAS] Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (-2)
    5. [JPN] Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (-2)
    6. [KOR] Kim Ki Jung/Kim Sa Rang (-2)
    7. [CHN] Liu Xiaolong/Qiu Zihan
    8. [CHN] Cai Yun/Fu Haifeng (+3)
    9. [KOR] Shin Baek Choel/Yoo Yeon Seong (+1)
    10. [INA] Angga Pratama/Ryan Agung Saputra (-2)
    11. [TPE] Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin (+1)
    12. [MAS] Thien How Hoon/Wee Kiong Tan~ (-3)
    13. [THA] Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech
    14. [INA] Markis Kido/Alvent Yulianto
    15. [CHN] Hong Wei/Shen Ye
    16. [MAS] Khim Wah Lim/V Shem Goh (+1)
    17. [RUS] Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (-1)
    18. [ENG] Chris Adcock/Andrew Ellis
    19. [JPN] Takeshi Kamura/Keigo Sonoda
    20. [MAS] Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (+3)
    21. [JPN] Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (-1)
    22. [GER] Ingo Kindervater/Johannes Schoettler (-1)
    23. [INA] Yonathan Suryatama/Hendra AG (-1)
    24. [ENG] Chris Langridge/Peter Mills
    25. [MAS] Teik Chai Gan/Soon Hock Ong

    »» WD
    1. [CHN] Wang Xiaoli/Yu Yang
    2. [CHN] Ma Jin/Tang Jinhua
    3. [JPN] Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi
    4. [DEN] Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen
    5. [KOR] Eom Hye Won/Jang Ye Na
    6. [INA] Pia Zebadiah/Rizki Amelia
    7. [KOR] Jung Kyung Eun/Kim Ha Na (+1)
    8. [THA] Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul (-1)
    9. [CHN] Tian Qing/Zhao Yunlei (+4)
    10. [HKG] Poon Lok Yan/Tse Ying Suet (-1)
    11. [JPN] Shizuka Matsuo/Mami Naito (-1)
    12. [KOR] Lee So Hee/Shin Seung Chan (-1)
    13. [MAS] Vivian Kah Mun Hoo/Khe Wei Woon (-1)
    14. [JPN] Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna (+6)
    15. [KOR] Choi Hye In/Kim So Young (-1)
    16. [KOR] Ko A Ra/Yoo Hae Won (+1)
    17. [THA] Savitree Amitrapai/Sapsiree Taerattanachai (-2)
    18. [INA] Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia (-2)
    19. [INA] Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa (-1)
    20. [CHN] Bao Yixin/Zhong Qianxin (+11)
    21. [INA] Della Destiara/Suci Rizky (-2)
    22. [JPN] Yuriko Miki/Koharu Yonemoto (-1)
    23. [THA] Lam Narissapat/Saralee Thoungthongkam (+1)
    24. [GER] Johanna Goliszewski/Birgit Michels (-2)
    25. [MAS] Liu Ying Goh/Yin Loo Lim (+3)

    »» XD
    1. [CHN] Xu Chen/Ma Jin
    2. [INA] Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
    3. [CHN] Zhang Nan/Zhao Yunlei
    4. [DEN] Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen
    5. [MAS] Chan Peng Soon/Liu Ying Goh
    6. [INA] M.Rijal/Debby Susanto
    7. [POL] Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba* (+1)
    8. [THA] Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (-1)
    9. [INA] Markis Kido/Pia Zebadiah
    10. [INA] Riky Widianto/Puspita Richi Dili (+1)
    11. [INA] Fran Kurniawan/Shendy Puspa (-1)
    12. [HKG] Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (+2)
    13. [KOR] Shin Baek Choel/Jang Ye Na (-1)
    14. [DEN] Anders Kristiansen/Julie Houmann (-1)
    15. [SIN] Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo
    16. [KOR] Shin Baek Choel/Eom Hye Won (+6)
    17. [ENG] Chris Adcock/Gabrielle White (-1)
    18. [GER] Michael Fuchs/Birgit Michels (-1)
    19. [MAS] Tan Aik Quan/Lai Pei Jing (-1)
    20. [JPN] Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo (+3)
    21. [INA] Praveen Jordan/Vita Marissa (-2)
    22. [DEN] Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl (-2)
    23. [ENG] Chris Langridge/Heather Olver (-2)
    24. [FRA] Jorrit de Ruiter/Samantha Barning (+1)
    25. [THA] Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul (-1)

    Sc: tournamentsoftware, Badminton Lover on Facebook


  12. #612
    Join Date
    Sep 2012
    Location
    Denpasar
    Posts
    392

    Default

    Berikut Acara dan Stasiun Tv yang mengundang sang Juara Dunia 2013, Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra :

    * MNC Sports 2 'Sport Today' hari ini pukul 18.00 WIB, akan hadir ketum PBSI dan para Juara Dunia 2013 (Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra).

    * Cek N Ricek di RCTI, bersama Juara Dunia 2013 (Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra) tayang hari jumat pukul 14.00 WIB.

    * "SISI LAIN Spesial HUT Kemerdekaan" di SCTV akan tayang hari sabtu Pukul 10.00 WIB. Ada Ketum PP PBSI Gita Wirjawan & para Juara
    Dunia 2013 (Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra).

    * Taping Net Tv akan ditayangkan dalam acara Satu Indonesia, Minggu 18 Agustus jam 22.00 WIB.

    Source : @humas_pbpbsi, Badminton Lover on Facebook

  13. #613

    Default

    Smoga seremonialnya ga terlalu over ya..sayang klo waktu latihan dan istirahat dipake utk urusan dari tipi ke tipi..kemana aja tuh tipi (selain mnc sport) saat kejuaraan berlangsung? Mending nyiarin partai persahabatan sepakbola negara lain bela-belain live tp giliran final kejuaraan dunia tepokbulu baru pada heboh pas udh juara..

    Sy trus terang prihatin dg perilaku media massa (terutama tipi) dlm hal-hal semacam ini..apalagi klo pas wawancara yg ditanyakan itu-itu aja..

  14. #614
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by BlanK View Post
    Smoga seremonialnya ga terlalu over ya..sayang klo waktu latihan dan istirahat dipake utk urusan dari tipi ke tipi..kemana aja tuh tipi (selain mnc sport) saat kejuaraan berlangsung? Mending nyiarin partai persahabatan sepakbola negara lain bela-belain live tp giliran final kejuaraan dunia tepokbulu baru pada heboh pas udh juara..

    Sy trus terang prihatin dg perilaku media massa (terutama tipi) dlm hal-hal semacam ini..apalagi klo pas wawancara yg ditanyakan itu-itu aja..
    hehe tipi2 sekarangkan mengutamakan rating yg tinggi biar dapet pemasukan gede dari iklan komersil jadi yg bakal jadi produk utama tipi2 swasta ya acara2 yg populer di mata penonton seperti sinetron, sepak bola, gosip & reality show.

    berhubung topik INA kebagian 2 gelar juara dunia bulutangkis lagi hot2 nya (maklum negara miskin prestasi).... ya tipi2 pada rebutan ngadain talk show dengan para juara. hehe pengurus baru PP PBSI ya nggak mau rugi, ini saatnya bulutangkis INA tuk show up dalam rangka mempopulerkan kembali bulutangkis. masak kalah populer terus sama cabang olahraga lain yg ngabis-ngabisin duit tapi nihil prestasi.

    tuk masalah latihan, atlet2 yg lain dah lanjut latihan kok. terutama di sektor ganda yg melakukan perombakan pasangan baru. mungkin tuk para juara yg dapat misi khusus mempopulerkan lagi bulutangkis yg istirahat sekitar 2 mingguan. yg penting atlet pelatnas Cipayung ga ada yg sampai maen sinetron ato FTV hehe
    Last edited by pinwin; 16 Aug 2013 at 03:56.

  15. #615
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by saputpoleng View Post
    Update Ranking BWF
    SanDra dan ToLyn ada di peringkat 2 dunia

     

    BWF WORLD RANKING Top 25 (Thursday, 15-8-2013)

    »» MS
    1. [MAS] Lee Chong Wei
    2. [CHN] Chen Long
    3. [CHN] Du Pengyu
    4. [THA] Boonsak Ponsana
    5. [VIE] Tien Minh Nguyen (+2)
    6. [INA] Tommy Sugiarto (+2)
    7. [JPN] Kenichi Tago (-2)
    8. [HKG] Hu Yun (-2)
    9. [DEN] Jan O Jorgensen (+1)
    10. [CHN] Wang Zhengming (+1)
    11. [INA] Sony Dwi Kuncoro (-2)
    12. [GER] Marc Zwiebler (+2)
    13. [MAS] Chong Wei Feng
    14. [IND] Kashyap Parupalli (+3)
    15. [HKG] Wong Wing Ki (-3)
    16. [JPN] Takuma Ueda (-1)
    17. [MAS] Daren Liew (-1)
    18. [DEN] Hans-Kristian Vittinghus
    19. [THA] Tanongsak Saensomboonsuk
    20. [IND] R.M.V. Gurusaidutt
    21. [JPN] Sho Sasaki
    22. [TPE] Chou Tien Chen (+1)
    23. [DEN] Viktor Axelsen (-1)
    24. [IND] Ajay Jayaram
    25. [ENG] Rajiv Ouseph

    »» WS
    1. [CHN] Li Xuerui
    2. [THA] Ratchanok Intanon (+1)
    3. [GER] Juliane Schenk (-1)
    4. [IND] Saina Nehwal
    5. [CHN] Wang Yihan
    6. [KOR] Sung Ji Hyun
    7. [CHN] Wang Shixian (+1)
    8. [TPE] Tai Tzu Ying (-1)
    9. [JPN] Minatsu Mitani
    10. [IND] Sindhu P.V (+2)
    11. [DEN] Tine Baun (-1)
    12. [INA] Lindaweni Fanetri (-1)
    13. [KOR] Bae Yeon Ju (+3)
    14. [JPN] Eriko Hirose (-1)
    15. [THA] Sapsiree Taerattanachai (-1)
    16. [THA] Nichaon Jindapon (-1)
    17. [THA] Porntip Buranaprasertsuk (+1)
    18. [THA] Busanan Ongbumrungpan (-1)
    19. [ESP] Carolina Marin (+7)
    20. [JPN] Sayaka Takahashi (+2)
    21. [HKG] Yip Pui Yin (-1)
    22. [TPE] Hsiao Ma Pai (-3)
    23. [INA] Aprilla Yuswandari (-2)
    24. [CHN] Jiang Yanjiao (-1)
    25. [SIN] Gu Juan (-1)

    »» MD
    1. [KOR] Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae
    2. [INA] Hendra Setiawan/M.Ahsan (+3)
    3. [DEN] Mathias Boe/Carsten Mogensen (+3)
    4. [MAS] Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (-2)
    5. [JPN] Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (-2)
    6. [KOR] Kim Ki Jung/Kim Sa Rang (-2)
    7. [CHN] Liu Xiaolong/Qiu Zihan
    8. [CHN] Cai Yun/Fu Haifeng (+3)
    9. [KOR] Shin Baek Choel/Yoo Yeon Seong (+1)
    10. [INA] Angga Pratama/Ryan Agung Saputra (-2)
    11. [TPE] Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin (+1)
    12. [MAS] Thien How Hoon/Wee Kiong Tan~ (-3)
    13. [THA] Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech
    14. [INA] Markis Kido/Alvent Yulianto
    15. [CHN] Hong Wei/Shen Ye
    16. [MAS] Khim Wah Lim/V Shem Goh (+1)
    17. [RUS] Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (-1)
    18. [ENG] Chris Adcock/Andrew Ellis
    19. [JPN] Takeshi Kamura/Keigo Sonoda
    20. [MAS] Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (+3)
    21. [JPN] Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata (-1)
    22. [GER] Ingo Kindervater/Johannes Schoettler (-1)
    23. [INA] Yonathan Suryatama/Hendra AG (-1)
    24. [ENG] Chris Langridge/Peter Mills
    25. [MAS] Teik Chai Gan/Soon Hock Ong

    »» WD
    1. [CHN] Wang Xiaoli/Yu Yang
    2. [CHN] Ma Jin/Tang Jinhua
    3. [JPN] Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi
    4. [DEN] Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen
    5. [KOR] Eom Hye Won/Jang Ye Na
    6. [INA] Pia Zebadiah/Rizki Amelia
    7. [KOR] Jung Kyung Eun/Kim Ha Na (+1)
    8. [THA] Duanganong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul (-1)
    9. [CHN] Tian Qing/Zhao Yunlei (+4)
    10. [HKG] Poon Lok Yan/Tse Ying Suet (-1)
    11. [JPN] Shizuka Matsuo/Mami Naito (-1)
    12. [KOR] Lee So Hee/Shin Seung Chan (-1)
    13. [MAS] Vivian Kah Mun Hoo/Khe Wei Woon (-1)
    14. [JPN] Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna (+6)
    15. [KOR] Choi Hye In/Kim So Young (-1)
    16. [KOR] Ko A Ra/Yoo Hae Won (+1)
    17. [THA] Savitree Amitrapai/Sapsiree Taerattanachai (-2)
    18. [INA] Gebby Ristiyani/Tiara Rosalia (-2)
    19. [INA] Aprilsasi Putri Lejarsar Variella/Vita Marissa (-1)
    20. [CHN] Bao Yixin/Zhong Qianxin (+11)
    21. [INA] Della Destiara/Suci Rizky (-2)
    22. [JPN] Yuriko Miki/Koharu Yonemoto (-1)
    23. [THA] Lam Narissapat/Saralee Thoungthongkam (+1)
    24. [GER] Johanna Goliszewski/Birgit Michels (-2)
    25. [MAS] Liu Ying Goh/Yin Loo Lim (+3)

    »» XD
    1. [CHN] Xu Chen/Ma Jin
    2. [INA] Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
    3. [CHN] Zhang Nan/Zhao Yunlei
    4. [DEN] Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen
    5. [MAS] Chan Peng Soon/Liu Ying Goh
    6. [INA] M.Rijal/Debby Susanto
    7. [POL] Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba* (+1)
    8. [THA] Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (-1)
    9. [INA] Markis Kido/Pia Zebadiah
    10. [INA] Riky Widianto/Puspita Richi Dili (+1)
    11. [INA] Fran Kurniawan/Shendy Puspa (-1)
    12. [HKG] Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah (+2)
    13. [KOR] Shin Baek Choel/Jang Ye Na (-1)
    14. [DEN] Anders Kristiansen/Julie Houmann (-1)
    15. [SIN] Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo
    16. [KOR] Shin Baek Choel/Eom Hye Won (+6)
    17. [ENG] Chris Adcock/Gabrielle White (-1)
    18. [GER] Michael Fuchs/Birgit Michels (-1)
    19. [MAS] Tan Aik Quan/Lai Pei Jing (-1)
    20. [JPN] Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo (+3)
    21. [INA] Praveen Jordan/Vita Marissa (-2)
    22. [DEN] Mads Pieler Kolding/Kamilla Rytter Juhl (-2)
    23. [ENG] Chris Langridge/Heather Olver (-2)
    24. [FRA] Jorrit de Ruiter/Samantha Barning (+1)
    25. [THA] Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul (-1)

    Sc: tournamentsoftware, Badminton Lover on Facebook

    tuk pemain dengan peringkat sekitar 10an lalu masuk tim SEA Games bakal diperam agak lama di Pelatnas. contoh: Lindaweni (12), Angga/Ryan (10), Rijal/Deby (6), Riky/Richi (10).
    hal ini bertujuan agar mereka fokus latihan dalam meraih target emas yg dibebankan di bulutangkis (5 emas). lalu peringkat mereka bisa melorot tidak masuk 8 atau 10 besar supaya tidak wajib main di BWF super series final 2013 dimana waktunya bertepatan dengan SEA Games 2013.

  16. #616
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Quote Originally Posted by pinwin View Post
    nggak ada habisnya menyalahkan masa lalu ... dan biarkanlah yg lalu biarlah berlalu

    sekarang yg kita butuhkan segera adalah regenerasi atlet.
    tahun ini Butet & Hendra memang masih kuat tuk juara tapi pelatnas nggak bisa mengandalkan mereka berdua terus-terusan juara hingga Olimpiade Brasil 2016.
    kedepan kita harus lebih banyak mengandalkan atlet-atlet muda seperti Angga/Ryan, lalu perbanyak jam terbang juara-juara junior seperti Edi Subaktiar, Gloria Widjaja atau sekalian aja Jonatan Christie yg masih usia dini di orbitkan, siapa tau bisa kayak TH
    Ane penasaran sama JC ini gan walau belum pernah nonton pertandingannya. Dari postur tubuh, ini anak potensial banget.
    Kenapa yah level IS aja jarang dikirim? Apa karena memang dianggap belum mampu dan lagi diperam? Atau terlalu junior?
    Semoga aja nanti di AYG jadi juara karena lawannya harusnya ga terlalu berat

  17. #617

    Default

    Quote Originally Posted by jualkaos2010 View Post
    Ane penasaran sama JC ini gan walau belum pernah nonton pertandingannya. Dari postur tubuh, ini anak potensial banget.
    Kenapa yah level IS aja jarang dikirim? Apa karena memang dianggap belum mampu dan lagi diperam? Atau terlalu junior?
    Semoga aja nanti di AYG jadi juara karena lawannya harusnya ga terlalu berat
    yng saya thu terakhir dia menglahkan alamsyah yunus seniornya di indonesia international challenge.... kyknya bisa jadi andalan top:

  18. #618
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by yoei View Post
    yng saya thu terakhir dia menglahkan alamsyah yunus seniornya di indonesia international challenge.... kyknya bisa jadi andalan top:
    iya, ni anak memang punya prospek bagus & berprestasi tapi masih level junior banget, itu aja tuk kawasan regional bukan WJC atau AJC (JC memang belum pernah ikut). hanya saja kemarin sempet bikin kejutan di IIC 2013 di Surabaya, JC yg minim pengalaman mampu menumbangkan para unggulan ex-pelatnas. sedangkan rekan-rekannya di pratama malah banyak yg melempem bahkan di level sirnas.

    kalo pelatnas berani bikin terobosan & ada dana tuk ngirim ke berbagai turnamen level IC apa GP aja... ni anak bakalan lebih cepet ngelangkahin senior2nya di MS pratama & utama. mumpung lagi semangat-semangatnya berprestasi ya dicoba aja (kalo ada dana lebih) karena sampai saat ini junior-juniornya TS & DHR di MS belum ada yg keliatan bakal jadi jagoan sama sekali.

  19. #619
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default May Mengejar Emas Rio de Janeiro



    SAPTO PRADITYO, HABIB | BANGKOK POST | SCMP | WSJ
    REUTERS/STRINGER


    KetiKa kok yang dipukul Li Xuerui melayang tipis di atas net dan jatuh di luar garis lapangan, Ratchanok Intanon langsung menengok ke arah hakim garis. Saat melihat sang hakim garis merentangkan kedua tangan, Intanon spontan memekik girang bukan kepalang. Kakinya tertekuk dan kedua tangan tertangkup di wajahnya. Berurai air mata.

    Ratchanok, genap berumur 18 tahun pada Februari lalu, menjadi juara dunia bulu tangkis termuda dalam sejarah. Di babak final BWF World Championships 2013 di Guangzhou, Cina, Ahad pekan lalu, pemain badminton dari Thailand yang menjadi unggulan keempat itu berhasil menaklukkan favorit juara, Li Xuerui, dalam pertarungan tiga game yang lumayan ketat, 22-20, 18-21, dan 21-14.

    Dalam lima kali pertemuan sebelumnya, Ratchanok hanya menang sekali. Dia selalu kesulitan menghadapi kecepatan Xuerui. Kalah postur dan kalah pengalaman —Xuerui, 22 tahun, merupakan juara Olimpiade London 2012 dan All England 2012— Intanon sering membuat kesalahan sendiri. Tapi, di Guangzhou kali ini, si underdog tampil kalem dan lebih tenang, bahkan saat ketinggalan angka sekalipun. Nong May, demikian dia biasa disapa, semakin pintar mengarahkan pukulan dan semakin berani menyerang balik.

    Xuerui tak bermain seperti dirinya. Dia tampak nervous, sementara aku sangat santai,” kata May seusai pertandingan. “Sebelum pertandingan ini, aku tak pernah percaya diri saat berhadapan dengan pemain top lain. Tapi, setelah kejuaraan ini, tak ada masalah lagi. Aku semakin kuat sekarang.

    Sejak 1995, hanya dua pemain tepok bulu perempuan di luar Cina yang berhasil merebut gelar juara itu, yakni Intanon dan Camilla Martin pada 1999. Ratchanok Intanon mempersembahkan kemenangan di Guangzhou itu untuk Ratu Thailand; ibunya, Kumpan Suvarasara; dan ibu angkatnya, Kamala Thongkorn.

    Setelah menaklukkan Xuerui, peringkat dunia Ratchanok naik satu tingkat. Di atasnya tinggal satu orang lagi, yakni Xuerui. Kini May mengincar posisi lebih tinggi lagi. “Aku ingin menjadi pemain nomor satu dalam satu atau dua tahun lagi dan merebut medali emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro,” kata May dengan percaya diri. Target itu tentu bukan sembarang sesumbar. Terbukti, hanya dalam dua tahun, dia bisa menembus posisi pemain bulu tangkis elite dunia.

    Lima atau sepuluh tahun lalu, pemain-pemain badminton Negeri Gajah Putih barangkali tak masuk hitungan dalam peta kekuatan dunia. Namun sekarang, Thailand, juga India, bisa jadi ancaman serius bagi Cina, Indonesia, Denmark, dan Korea Selatan, yang selama ini selalu merajai kejuaraan-kejuaraan tepok bulu dunia.

    Di nomor tunggal putri, Thailand punya Ratchanok Intanon, Sapsiree Taerattanachai, Nichaon Jindapon, Porntip Buranaprasertsuk, dan Busanan Ongbumrungpan, yang berada di kelompok 20 besar dunia.

    Bandingkan, Indonesia hanya menempatkan Lindaweni Fanetri di barisan pebulu tangkis perempuan
    dunia. Di nomor tunggal putra, Thailand juga punya Boonsak Ponsana dan Tanongsak Saensoombonsuk di barisan elite dunia. Di kelompok ganda pun mereka tak kekurangan stok berbakat.

    ***

    Ratchanok “Nong May” Intanon lahir dari keluarga miskin. Kedua orang tuanya, Winutchai Intanon dan Kumpan Suvarasara, terpaksa meninggalkan Kota Yasothon di bagian utara Thailand untuk mencari pekerjaan di Bangkok. Keduanya bekerja sebagai buruh di pabrik thong yod, makanan khas Thailand yang terbuat dari karamel.

    Saat masih kanak-kanak, Ratchanok dan beberapa anak buruh pabrik itu biasa berkeliaran di lingkungan pabrik. Takut bocah-bocah itu kena tumpahan karamel mendidih, pemilik pabrik, Kamala Thongkorn, menggiring May dan teman-temannya ke lapangan bulu tangkis. Di klub milik Kamala itu, May bisa berlatih tanpa perlu keluar ongkos. “Aku suka bermain di tempat itu karena banyak teman,” May mengenang.

    Semula, Kamala membuat lapangan itu untuk ketiga anaknya. Dari hanya klub kecil-kecilan, pusat latihan badminton itu semakin banyak muridnya dan bersalin nama menjadi Sekolah Bulu Tangkis Banthongyod.

    Kamala menyulap klubnya menjadi sekolah bulu tangkis, lengkap dengan 18 lapangan yang nyaman, asrama, dan pertokoan alat-alat olahraga. Banthongyod menjelma menjadi sekolah tepok bulu nomor satu di Thailand.

    Sejak masih 6 tahun, May sudah biasa adu tepok bulu melawan pemain-pemain lebih tua. Keuletan membuat bakatnya cepat terasah. Dia memenangi turnamen pertamanya saat baru 7 tahun. Tujuh tahun kemudian, ketika umurnya baru lewat 14 tahun, May menjadi juara dunia bulu tangkis junior termuda dalam sejarah. Di babak final, May mengalahkan rekan senegaranya, Porntip Buranaprasertsuk. Tak cuma menjadi juara dunia junior termuda, dua kali berturut-turut dia mempertahankan gelar juara itu.

    Xie Zhihua, pelatihnya, mengatakan bukan bakat besar yang membuat prestasi May meroket. “Tak ada urusan dengan bakat, yang ada hanya kerja keras. Tak ada orang lain yang berlatih 365 hari dalam setahun seperti dia. May berlatih setiap hari, lama ataupun singkat,” kata Zhihua.

    Tak ada lagi lawan seimbang di kelas junior, tiga tahun lalu May mulai bertarung di turnamen senior. Seperti di kategori junior, prestasi May cepat melesat. Pada tahun pertamanya, dia menyabet gelar juara di Yonex Copenhagen Masters 2011 dengan mengalahkan pemain senior Denmark dan juara All England dua kali, Tine Baun. Peringkatnya pun cepat sekali menanjak.

    Kini, Nong May sudah menjadi bintang di dunia. Sang ibu, Kumpan, mengingatkan anaknya supaya tetap “menginjak tanah”. “Aku selalu mengingatkannya supaya selalu bersikap rendah hati, apalagi dia bukan anak keluarga kaya. Aku selalu memintanya bersikap sopan. Dia anak yang sangat disiplin, dan itulah yang membuatnya sampai pada tahap ini,” kata Kumpan beberapa hari lalu.


    Koleksi gelar juara Ratchanok Intanon:

    2009
    • BWF World Junior Championships
    • Vietnam International Challenge

    2010
    • BWF World Junior Championships
    • Vietnam Terbuka Grand Prix
    • Indonesia Terbuka Grand Prix

    2011
    • BWF World Junior Championships
    • India Terbuka Grand Prix
    • Copenhagen Masters

    2012
    • Cina Terbuka Super Series (runner-up)
    • SCG Thailand Terbuka Grand Prix (runner-up)

    2013
    • BWF World Championships
    • SCG Thailand Terbuka Grand Prix
    • India Terbuka Super Series
    • All England (runner-up)


    Sumber: Majalah Detik 19 - 25 Agustus 2013
    ..................... _ _ _

  20. #620
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default Komentar Susi Susanti tentang WS Indonesia


    Mantan pebulu tangkis Indonesia, Susy Susanti (kanan), berdiskusi mengenai tunggal putri Indonesia bersama mantan pelatihnya, Liang Chiusia (kiri), dan mantan pebulu tangkis lainnya, Sarwendah Kusumawardhani, usai acara arak-arakan juara dunia di Sarinah, Thamrin, Minggu (18/8/2013). | KOMPAS.COM/NORMA GESITA


    Susy Susanti: Tunggal Putri Harus Fokus

    JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah terlalu lama tunggal putri bulu tangkis Indonesia sepi dari prestasi. Sejak Susy Susanti memutuskan gantung raket, tak ada lagi pemain tunggal putri yang bisa menyamai atau sekadar mendekati nama besarnya.

    Di berbagai event, terutama yang besar, pasukan Indonesia sering kali tumbang saat masih berlaga di babak-babak awal. Thailand dan India bahkan sudah memunculkan nama-nama baru yang bisa menggoyang dominasi China di nomor ini.

    "Kalau mau bagus, persiapan dan pembinaan harus benar. Setiap mengikuti turnamen harus fokus. Jangan hanya ikut, lalu gagal di babak pertama atau kedua," kata Susy saat ditemui Kompas.com usai acara arak-arakan juara dunia di Sarinah, Thamrin, Minggu (18/8/2013).

    Susy melihat bahwa kekuatan tunggal putri mulai meningkat, meski belum maksimal. Seharusnya, Linda Wenifanetri, Aprilia Yuswandari, dan Bellaetrix Manuputty lebih bisa bersaing dengan tunggal putri peringkat atas.

    "Sebelumnya mereka (tunggal putri) selalu berada di urutan 30 ke atas (pada ranking dunia). Sekarang sudah lebih baik. Linda, April, Bella, masih bisa terus berkembang."

    Istri dari Alan Budikusuma yang juga mantan atlet bulu tangkis ini, kurang setuju jika tunggal putri Indonesia dikirim ke banyak turnamen setiap tahunnya. Seharusnya, para atlet tersebut diberi waktu untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum mengikuti satu turnamen bulu tangkis.

    "Kalau saya sendiri lebih baik bertanding 8-10 kali setiap tahun dengan target yang jelas, juara. Percuma kalau mereka bertanding 30 kali tapi selalu terhenti di babak awal. Peringkat tidak naik-naik, dan secara bisnis hitungannya rugi, karena mengirim atlet itu tidak murah."

    "Untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis di nomor tunggal putri memang tidak bisa instan, butuh kerja keras," tandas Susy.


    Editor : Pipit Puspita Rini
    Sumber: http://olahraga.kompas.com/read/2013...ri.Harus.Fokus



    Susi Susanti: Indonesia kekurangan bibit tunggal putri

    Jakarta (ANTARA News) - Mantan atlet bulu tangkis nasional Susi Susanti mengatakan Indonesia masih kekurangan bibit pemain tunggal putri dan harus berupaya keras agar tunggal putri bisa kembali berprestasi di kancah internasional.

    "Tunggal putri belum maksimal, penampilan mereka kurang bagus. Kita butuh kerja keras lagi. Bibit tunggal putri kita minim, ini jadi PR (pekerjaan rumah) kita semua," kata Susi usai acara Kirab Juara Dunia di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan, atlet bulu tangkis tunggal putri harus memiliki kemampuan teknik, fisik, dan pola pikir baik karena saat ini persaingan tunggal putri semakin ketat.

    "Pemain-pemain kita kurang berani untuk bermain rally. Paling utama mereka harus tahu kelebihan dan kelemahan lawan, dan memiliki keinginan untuk menang," kata juara Olimpiade Barcelona 1992 itu.

    "Kalau mau juara siapapun harus dikalahkan karena masa prestasi seorang atlet terbatas, jangan buang waktu dan usia, contohnya Ratchanok (pemain muda Thailand yang menjadi Juara Dunia). Kita jangan takut sama China," tandasnya.

    Susi juga mengatakan bahwa setiap pemain harus memiliki program yang matang, termasuk dalam turnamen yang akan mereka mainkan.

    "Rencanakan dan kirim pemain yang benar, pilih turnamen yang sesuai kelas mereka. Kalau perlu setiap mau berangkat turnamen harus diseleksi dulu, jangan dijatah. Sayang kan, buang-buang duit," tambahnya.

    Setelah era Mia Audina dan Susi Susanti, Indonesia kehilangan tunggal putri yang berprestasi.

    Saat Kejuaraan Dunia 2013 lalu, tunggal putri Indonesia langsung tumbang di babak-babak awal pertandingan.

    Indonesia menurunkan empat tunggal putri yakni Linda Wenifanetri, Adriyanti Firdasari, Bellaetrix Manuputty, dan Aprilia Yuswandari.

    Linda terhenti di putaran ketiga saat menghadapi pemain nomor wahid dunia, Li Xuerui, asal China. Sedang tiga rekannya sudah tersingkir di putaran kedua.

    "Bella, Linda, dan April harus dimaksimalkan dan dimatangkan. Mereka coba di Indonesia Open Grand Prix Gold nanti (September mendatang). Kita lihat, semoga juara tetapi paling tidak semifinal," ujar istri mantan atlet bulu tangkis nasional Alan Budikusuma itu.


    Editor: Maryati
    Sumber: http://www.antaranews.com/berita/391...-tunggal-putri
    ..................... _ _ _

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •