Results 1 to 1 of 1

Thread: Astrox 88D dan Astrox 88S Review (Old Colour dan New Colour)

  1. #1
    Join Date
    Mar 2010
    Location
    Pamulang, Tangerang Selatan
    Posts
    21

    Default Astrox 88D dan Astrox 88S Review (Old Colour dan New Colour)

    Dear All Master2 dan Suhu2 Tepokbulu,
    mohon izin Nubie utk sharing pengalaman ane belorahraga bulutangkis selama setahun belakangan (setelah pensiun sekitar 5 tahun 2015-2020) mengenai Astrox 88D dan Astrox 88S. (sekedar info dari awal, review raket ini adalah old colour dan new colour sy jadikan satu karena saya merasakan gada perbedaan antara 88D/S yg old vs new colour hehe)
    (Link Tokopedia Raket Astrox 88D dan 88S: https://tokopedia.link/HFn5NOyB1sb

    Ane penasaran banget dengan raket Astrox 88D dan 88S ini setelah tahun ini sering nonton badminton di youtube pertandingan2 jaya2nya era Minions 2017-2019 an, hehe? terus pas melihat advertising Yonex dan mereka membuat raket khusus utk pemain double dengan Minions sebagai pemeran utama, jadi deh jiwa nasionalisme nya berkobar wkwkwkwk penasaran dengan performa raket ini. (kalau setau ane banyak banget pemain yg menggunakan raket ini, mungkin suhu2 bisa google dan contoh di tahun Asian Games 2018 saja, pemain spt Minions, FajRi, Jojo, dan Ginting menggunakan raket Astrox 88D/S).

    Selama setahun belakangan ini, setiap kali ane olahraga badminton paling sering (90-95%) menggunakan raket favorit ane sepanjang masa: Carbonex 20 Tour Special (Cab20TRS), 2UG5, kode produksi tipe Yonex yg lama, 1999. Komparasi pengalaman yg ane lakukan akan mayoritas dibandingkan antara Astrox 88D/S vs Cab20TRS ini. String Yonex BG66, tension 27 lbs.

    Spek Astrox 88D/S: 4UG5, head heavy (300-310 mm; 88D terasa lebih berat ketika diayun), stiffness: rating 4 dari 5 (sy gabisa terlalu membedakan stiffness 88D vs 88S,,, entah kadang terasa lebih stiff 88D, kadang terasa lebih stiff 88S wkwkwk maklum main olahraga tepokbulu lebih banyak menggunakan ?feel?).

    Mobility (defense, drive, control):
    1) ane bakal memulai dari hal yg paling ane suka dari raket ini ya dibandingkan dengan Cab20TRS favorit ane yakni mobility. Dengan berat raket keduanya yg 4U, maka mobility raket ini sangat nyaman, meskipun head-heavy (sekitar 300-310 mm). Ane belum pernah nyoba yg 3U jd gabisa membandingan dgn yg 3U hehehe.
    2) Untuk defense lebih enak menggunakan raket ini dibandingkan dengan Cab20TRS ane hehe, dan juga utk adu drive, raket ini lebih enak dibandingkan Cab20TRS ane, hehe sekali lagi karena faktor 4U yg bersifat head-heavy jadi utk attacking drive termasuk presisi. Selain itu, kelebihan dari Astrox 88D/S ini adalah bentuk frame isometric, sehingga sweetspot dan stability setiap pukulan terasa lebih baik dibandingkan dengan frame oval dari carbonex (akan dijelaskan kembali pada bagian Feel raket).
    3) Untuk bola2 kontrol spt drop-shot, net-shot, atau penempatan bola lainnya, maka dengan mobilitas tinggi jg saya bisa memberikan rate Astrox 88D/S lebih baik daripada Cab20TRS.
    4) Perbandingan 88D vs 88S: sy merasa 88D lebih head heavy, sehingga utk mobility yg lebih tinggi adalah 88S.
    - Kesimpulan Mobility: Astrox 88D/S lebih cocok untuk dipakai bagi yg tipe2 suka menempatkan bola, playmaker, ingin bermain defensive, adu drive, dsb (dibandingkan Cab20TRS).

    Raw Power (Lob serang, Lob tinggi, full-smash, stick-smash):
    Nah disinilah yg mulai terasa perbedaan antara raket 88D/S dengan berat 4U vs Cab20TRS dengan berat 2U: Raw Power.
    1) Dalam hal Lob Serang maupun Lob Tinggi, ane merasa lebih effortless untuk melakukannya ketika menggunakan Cab20TRS 2U. Hal ini bukan berarti dengan Astrox 88D/S tidak enak utk pukulan Lob ya, tapi dalam keadaan terdesak, beberapa kali pengembalian lob saya lebih nanggung ketika menggunakan 88D/S, dikarenakan utk bisa Lob Tinggi/Serang ke area belakang lawan lebih butuh banyak swing dan effort ketika menggunakan 88D/S 4U.
    2) Dalam hal full-smash dan stick smash juga sama, raw power yg ane rasakan sangat terasa lebih bagus di 2U Cab20TRS. Ketika menggunakan Astrox 88D/S, sering banget ane udh full-power smash dari belakang 4 atau 5 kali berturut2, tapi sering banget dibalikin lawan wkwkwkwk mungkin ane yg lemah atau lawan nya yg jago kali ya hahahaha.
    Nah pas menggunakan 2U Cab20TRS ini lebih terasa power nya, sehingga terasa lebih yakin setiap melakukan full power.
    Begitu juga dengan Stick Smash, ane jg merasa lebih enak menggunakan 2U Carbonex dibandingkan dengan Astrox 88D/S hehe. Stick smash sering ane pakai ketika lawan memberi flick-serve hehe, dan kalau menggunakan Cab20TRS ini masih bisa beberapa kali dapet poin langsung dari stick smash hehe
    - Kesimpulan Raw Power: Tanpa ragu, preferensi ane adalah menggunakan 2U Carbonex 20 Tour Special hehe karena power nya lebih terasa dibandingkan dengan Astrox 88D/S. Utk Astrox 88D vs 88S, karena 88D lebih terasa headheavy, maka ane lebih senang dengan power nya 88D.

    Feel (saat (senar) raket mengalami kontak dengan shuttlecock):
    1) Ini juga yg menurut ane menjadi pembeda antara Carbonex (Oval) dengan Astrox (Isometric): Feel setiap memukul shuttle. Dari pengalaman ane dengan Cab20TRS, feel yg didapat setiap melakukan pukulan ke shuttle lebih terasa ?solid? dan feedback yg didapat jg lebih terasa, sementara feel yg ane dapat saat memakai Astrox feedback dan solid-feel nya tidak sebagus carbonex ane hehehehe.
    2) Tapi kekurangannya, raket tipe oval (carbonex) memiliki sweetspot yg lebih kecil daripada isometric (astrox), sehingga bila pukulannya meleset dari sweet-spot maka raket terasa ga stabil atau feel nya jadi gaenak banget (terasa bergetar) hehe.
    (((Di badmintoncentral dan tepokbulu sudah banyak link yg membahas ttg kelebihan raket tipe oval vs isometrik, terutama dengan kelebihannya dan kekurangannya masing2: http://www.tepokbulu.com/forum/showt...arbonex-Series, https://www.badmintoncentral.com/for...xplosion.8337/, https://www.badmintoncentral.com/for...rackets.11868/) )))
    - Kesimpulan Feel: Masing2 punya kelebihan dan kekurangan, tinggal preferensi bagi masing2 pemakai raket. Bila menginginkan solid-feel pada raket, maka oval/carbonex adalah pilihannya, dengan konsekuensi sweetspot menjadi lebih kecil. Sementara itu bila ingin menginginkan sweetspot yg besar, maka isometric/astrox adalah pilihannya, meskipun solid-feel tidak sebagus raket carbonex.

    Kesimpulan Keseluruhan:
    - Kembali lagi ke masing2 pengguna hehe, ane lebih senang menggunakan Carbonex 20 Tour Special ane dengan kelebihan2nya, jadi bisa punya toleransi/maklum dgn limitasi yg ada di raket. Setiap pemakai raket pasti memiliki pengalaman yg berbeda, sehingga teman2 tepokbulu bisa explore berbagai jenis raket hingga bisa menemukan raket dengan spek dan performa yg sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
    :)
    Happy Badminton and Stay Healthy as Always!
    -Ojayz
    (link: https://tokopedia.link/ojayz)

    Last edited by ojayz; 04 Sep 2022 at 00:04. Reason: update link

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •